ASMARALOKA

Di dalam rumah ibadah kita bermunajat
Doa-doa muskil Tuhan makbulkan
Bahwa di palung hati manusia
Hanya cinta dan kasih yang karam
Binar kebencian sehitam jelaga membuncah
Hutan dendam belantara tumbuh megah
Perang terus melahirkan makam-makam baru
“Apa tidak bisa berhenti?” Tanya hamba sahaya kepada Tuhan
Barangkali mereka lupa
Darah hasil tikam tidak berubah jadi cinta
Maka kita perlu dunia baru
Dunia yang menyuguhkan
Cinta
Cinta
dan cinta