Nabi Muhammad Saw merupakan Nabi penutup yang Allah utus untuk menuntun makhluk seluruh semesta alam. Beliau diberikan Allah berupa mukjizat kitab suci Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
Ia adalah manusia yang paling sempurna. Setiap sikap, perilaku, dan tindakannya menjadi teladan bagi siapa pun, khususnya umat Islam.
Selain kitab suci Al-Qur’an, sabda Rasulullah juga menjadi dasar utama ajaran Islam yang kita kenal sebagai Sunnah atau Hadis.
Maka, tidak heran apabila Al-Qur’an mengajarkan kepada kita untuk senantiasa bersholawat kepada Nabi. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Ahzab ayat 56, sebagai berikut:
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Menurut Syekh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fikih dan tafsir negeri Suriah, Allah memuliakan Nabi-Nya Muhammad ﷺ dan mengabarkan kedudukannya di sisi-Nya. Dan bahwasanya Allah memuji Nabi ﷺ dan menyanjungnya, dan para malaikat juga memujinya.
Kemudian Allah memerintahkan orang-orang yang beriman yang mereka membenarkan Allah dan Rasul-Nya ﷺ serta beramal dengan syariat-Nya dengan bershalwat dan salam kepada Nabi. Maka dengan ini terkumpullah bagi Nabi ﷺ pujian-pujian dan mendoakan Rasulullah ﷺ.
Allah kemudian memerintahkan orang-orang yang beriman yang mereka membenarkan Allah dan Rasul-Nya ﷺ serta beramal dengan syariat-Nya dengan bershalwat dan salam kepada Nabi, maka dengan ini semua terkumpul pujian dan doa dari penduduk langit dan bumi. (Tafsir Al-Wajiz, sumber: Tafsirweb)
Menurut ahli tafsir Prof Quraish Shihab (2012: 369) dalam buku Haji dan Umrah Bersama M Quraish Shihab, mengucapkan shalawat, dalam arti permohonan kepada-Nya agar Nabi Muhammad Saw. mendapatkan limpahan dari Allah Swt. dengan rahmat dan kasih sayang-Nya.
Penilaian ini sebagai kunci pembuka pintu pengabulan doa, karena Nabi Muhammad adalah kekasih Allah dan melalui beliau, kita, umatnya, memperoleh petunjuk. Shalawat ini membuktikan rasa terima kasih kita kepada beliau yang dengan mengucapkannya kita berharap memperoleh pula percikan kasih-Nya.
Ada banyak sekali redaksi sholawat Nabi yang bisa kita baca. Berikut ini tulisan Arab, latin dan artinya dari beberapa jenis sholawat kepada Nabi, keluarganya, dan sahabatnya:
Allahumma sholli ala Sayyidina Muhammad wa ala Ali Sayyidina Muhammad.
Artinya : “Ya Allah semoga rahmat senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad dan juga kepada Keluarga Nabi Muhammad.”
Latin : Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Wa Alihi Washahbihi Wasallim
Artinya : “Ya Allah berikan rahmat beserta keselamatan kepada junjungan Kita Nabi Muhammad dan Keluarga serta Para Sahabatnya.”
Latin : Allahumma Sholli ‘ala Sayyidina Muhammad wa’ala Alihi Washohbihi Ajma’in.
Artinya : ”Ya Allah berikanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad dan atas keluarga beliau serta para sahabat beliau seluruhnya”.
Dalam penjelasan sebelummnya, Al-Qur’an sudah memerintahkan kepada kita untuk membaca sholawat kepada Nabi Muhammad, sebagaimana dalam kandungan Surat Al Ahzab ayat 56. Dalam hal ini ada fadhilah (keutamaan) bagi siapa saja yang bersholawat kepada Nabi. Berikut ini beberapa hadis populer tentang keutamaan bersholawat:
أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً
“Orang yang paling berhak mendapatkan syafa’atku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bersholawat kepadaku.” (HR. Tirmidzi)
Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيئَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ
“Barangsiapa bersholawat kepadaku satu kali, niscaya Allah bersholawat kepadanya sepuluh sholawat, menghapus darinya sepuluh dosa dan mengangkat derajatnya sepuluh derajat.” (HR. An Nasa’i)
Menurut Syekh Amin bin Abdullah asy-Syaqawi (2013: 16-17), ada tempat-tempat yang dianjurkan untuk
bershalawat kepada Nabi Muhammad, sebagai berikut:
1. Setelah tasyahud pada tiap sholat. Dan membaca shalawat merupakan rukun sholat setelah tasyahud akhir menurut sebagian para ulama.
2. Saat tasyahud awal dan pada penghujung doa qunut witir.
3. Dalam sholat jenazah setelah takbir kedua.
4. Tatkala hendak masuk dan akan keluar dari masjid.
5. Membacakan sholawat ketika ada suatu kaum sedang berkumpul dan sebelum mereka berpisah.
Demikian penjelasan tentang sholawat Nabi. Semoga kita menjadi umat yang benar-benar cinta kepada Nabi dan semoga kelak kita mendapat syafaat Rasulullah. Amin. (MZN)