Allahumma ubat-ubet merupakan salah satu doa yang diijazahkan oleh KH Dalhar Watucongol. Kiai Dalhar lahir pada 10 Syawal 1286 H/ 12 Januari 1870 di kawasan pesantren Darussalam, Watucongol, Muntilan, Magelang.
Kiai Dalhar adalah putra dari Kiai Abdurrahman bin Abdurrauf yang menjadi salah satu panglima perang dari Pengeran Diponegoro saat Perang Jawa melawan kolonial tahun 1825-1830 M. Kiai Dalhar pernah belajar di beberapa pesantren, termasuk mengaji di tanah suci, Makkah.
Pada penjajahan Belanda, Kiai Dalhar ikut berkontribusi menggerakkan para pejuang bambu runcing dan laskar santri melalui semangat, asma’, dan doa-doa kekebalan.
KH Dalhar Watucongol juga mempunya ijazah doa dalam bahasa Jawa agar tekun dan rajin dalam bekerja sehingga mendapatkan rezeki yang luas dan berkah:
Allahumma ubat-ubet, biso nyandang biso ngliwet
Allahumma ubat-ubet, mugo-mugo pinaringan slamet
Allahumma kitra-kitri, sugih bebek sugih meri
Allahumma kitra-kitri, segih sapi sugih pari
KH. Achmad Chalwani Nawawi, Berjan Purworejo sering memunajatkan doa yang menggunakan bahasa Jawa ini yang terima langsung dari KH Dalhar bin Abdurrahman, Watucongol. (MZN)