Doa Bulan Safar dan Artinya
Bulan Safar adalah bulan kedua dalam penanggalan tahun Hijriyah. Rasulullah Saw. dalam suatu riwayat hadits mengajurkan agar umatnya membaca doa setiap memasuki bulan baru. Maka, alangkah baiknya pada bulan Safar ini kita memperbanyak doa kepada Allah agar senantiasa dalam keselamatan dan keberkahan-Nya.
Selain itu, ulama juga mengajurkan untuk membaca doa pada bulan Safar. Maka, berikut ini doa bulan Safar latin dan artinya lengkap.
Latin: Bismilahirrahmanirrahim. Wa shallallahu ta’âla ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala âlihi wa shahbihi ajma’în. A’ûdzu billahi min syarri hadzaz zaman wa ahlihi. Wa as`aluka bi jalâlika wa jalâli wajhika wa kamâli jalâli qudsika an tujîrani wa walidayya wa ahlî wa ahbâbi wa mâ tuhîthuhu syafaqatu qalbi min syarri hadzas sanati. wa qini syarra mâ qhaddaita fîha, washrif ‘anni syarra syahri shafar, yâ Karîman nazhar, wakhtim lî fî hâdzas syahri wad dahri bis salamati wal ‘afiyati lî wa liwâdayya wa aulâdi wa li ahli wa mâ tahûthuhu syafaqatu qalbi wa jamî’il muslimîn. Wa shallallahu ta’âla ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘alâ âli wa shahbihi wa sallam.
Artinya: “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah selalu memberi rahmat kepada Tuan kami, Muhammad SAW dan keluarganya serta sahabatnya semuanya. Aku berlindung dari keburukan zaman ini dan orang-orang yang memiliki keburukan itu. Aku memohon dengan wasilah keagungan-Mu dan keagungan keridhaan-Mu serta keagungan kesucian-Mu. Supaya Engkau melindungiku, kedua orang tuaku, keluargaku, orang-orang yang aku cintai dan sesuatu yang diliputi kasih sayangku, dari keburukan tahun ini. Dan cegahlah aku dari keburukan yang telah Engkau tetapkan di dalamnya. Palingkanlah dariku keburukan pada bulan Safar, wahai Dzat Yang Memiliki Pandangan Yang Mulia. Akhirilah aku di bulan ini, di waktu ini dengan keselamatan dan sejahtera bagi kedua orang tuaku, anak-anakku, keluargaku, dan sesuatu yang diliputi kasih sayangku seluruhnya. Semoga Allah selalu memberi rahmat dan keselamatan kepada baginda kami Muhammad SAW, dan keluarganya serta sahabatnya.”
Shafar (صفر) artinya sepi dan kosong. Pada bulan kedua tahun Hijriyah ini, rumah-rumah orang Arab sepi dari penghuninya karena mereka pergi berperang. Ada juga yang mengatakan alasannya adalah karena bertepatan pada bulan ini, orang Arab menginvasi sebuah negeri yang bernama Shafariyah. Ada pula yang mengatakan alasannya karena orang Arab meninggalkan musuh-musuhnya dalam keadaan shafar (yang artinya kosong) tanpa memiliki harta kekayaan.
Bulan Shafar sering diberi label Shafar Al-Khair sebagai bentuk tayammun (menjadikannya sebagai pertanda baik). Hal itu karena sebagian masyarakat dulu bahkan sampai sekarang memandang bulan Shafar sebagai bulan kesialan dan kemalangan.
Hal itu karena peperangan yang sempat terhenti sepanjang tiga bulan sebelumnya, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, tiba-tiba kembali merebak pada bulan Shafar ini. Sehingga membuat wilayah-wilayah yang ada shafar (kosong) dari segala sesuatu; kerusakan dan kehancuran, menyebar setelah sebelumnya aman, tenteram, dan damai. Demikian keterangan Dr. Salamah Muhammad Al-Harafi dalam Buku Pintar Sejarah & Peradaban Islam (2016: 622). (mzn)