Berikut ini penjelasan Doa Sebelum Makan dan Sesudah Makan – Makan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah memasukkan makanan pokok ke dalam mulut serta mengunyah dan menelannnya. Selain itu, makan juga merupakan kebutuhan primer bagi manusia untuk mempertahankan hidupnya.
Dalam Islam, ada etika atau adab bagi setiap Muslim ketika hendak makan. Adab merupakan etika yang berdasarkan teks agama islam, baik dari Al-Qur’an, hadits maupun kebiasaan para ulama salaf. Dari sekian banyak etika, salah satunya adalah doa sebelum dan sesudah makan.
Membaca doa merupakan amaliyah yang sangat penting sekali dalam Islam. Nabi Muhammad Saw. bersabda :
اَلدُّعَاءُ سِلَاحُ الْمُؤْمِنِيْنَ وَعِمَادُ الدِّيْنِ وَنُوْرُ السَّموَاتِ وَ الْاَرْضِ
Artinya: Doa adalah senjata bagi orang mukmin, tiangnya agama dan cahaya langit dan bumi.
Jadi, sangat penting sekali mengetahui doa dan mengamalkannya pula. Dalam artikel ini kita akan sedikit membahas doa sebelum dan setelah makan dengan teks bahasa arab, latin dan artinya.
Selain memperhatikan kehalalan makanan yang kita makan, hendaknya kita membaca doa sebelum makan. Sebelum itu, kita hendaknya membaca basmalah terlebih dahulu. Sebagaimana keterangan dalam hadits, setiap perkara yang penting tidak diawali dengan basmalah, maka terputus keberkahannya.
Adapun doa sebelum makan dalam bahasa Arab, latin beserta artinya sebagaimana berikut:
Allahumma bariklana fima rozaktana wakina adzabannar.
Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami atas rezeki atas apa yang telah Engkau beri dan jagalah kami dari siksa api neraka.”
Keterangan ini ada dalam kitab al-Adzkar karya Imam Nawawi halaman 245. Imam Nawawi mengutip hadits dari kitab Ibnu as-Suniy.
Unsur barokah atau berkah merupakan aspek yang paling penting dalam cara pandang umat Islam. Bila berkah itu ada pada makanan, insyaallah makanan itu menjadi energi yang membuat kita semakin semangat beribadah, melakukan kebaikan dan mengamalkan ajaran agama Islam.
Setelah kita memakan makanan, kita pun hendaknya juga melakukan doa setelah makan. Supaya apa yang kita telah makan semakin berkah dan tidak membuat lalai kepada Sang Pemberi Rezeki, yakni Allah SWT.
Selain itu, doa setelah makan merupakan bentuk ungkapan syukur kita kepada-Nya atas anugerah yang tak ada nilai jumlahnya.
Berikut ini adalah doa sesudah makan dalam bahasa Arab, latin beserta artinya.
Alhamdulillahilladzi ath’amana wa saqano wa ja’alana minal muslimin.
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makanan dan minuman dan menjadikan kami sebagai bagian dari orang-orang Islam.”
Dalam kitab al-Adzkar halaman 252, Imam Nawawi juga mencatat doa setelah makan sebagaimana yang ada barusan. Keterangan itu ia menukil dari kitab al-Jami wa asy-Syama’il karya Imam Tirmidzi dan Abi Sa’id al-Khudri.
Bagaimana sikap kita apabila lupa membaca doa sebelum makan? Dalam sebuah keterangan, Sayyidah Aisyah Ra. meriwayatkan hadits:
Artinya: Rasulullah Saw. bersabda, apabila makan salah seorang dari kalian maka sebutlah nama Allah. Apabila lupa menyebut nama Allah pada awalnya, maka ucapkanlah: bismillahi awwalahu wa akhirahu (dengan menyebut nama Allash pada awal dan akhirnya).
Berikut beberapa hikmah atau manfaat apabila kita mengamalkan doa sebelum dan sesudah makan:
1. Melaksanakan perintah Nabi
Sebagaimana hadits Nabi tadi, bahwa doa merupakan senjata bagi orang mukmin. Doa sebagai senjata kita atas kelemahan manusia sendiri. Supaya kita dapat menjalani kehidupan ini sesuai dengan keridhoan-Nya.
2. Menunjukkan kelemahan kita
Maksudnya adalah kita berdoa berarti menunjukkan bahwa kita hamba, makhluk yang sangat butuh sekali pada pertolongan Allah. Apabila kita tidak berdoa, seolah-olah kita merupakan makhluk yang sombong. Tidak memerlukan Allah.
Berikut ini penjelasan tentang adab-adab ketika mengonsumsi makanan.
Hal ini berdasarkan fiman Allah swt. Yang berbunyi:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا فِى ٱلْأَرْضِ حَلَٰلًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Artinya : Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah : 168)
Adab ini berdasarkan perilaku Nabi Muhammad Saw. sebagaimana berikut:
“Rasulullah SAW jika beliau ingin tidur dalam keadaan junub, beliau berwudhu dahulu. Dan ketika beliau ingin makan atau minum beliau mencuci kedua tangannya, baru setelah itu beliau makan atau minum.” (HR. Abu Daud no. 222, An-Nasa’i no. 257)
Dalam kitab Shahih Bukhari dan Muslim dari Umar bin Abi Salmah Ra. Rasulullah Saw. berkata kepadaku, “Sebutlah nama Allah dan makanlah dengan tangan kananmu.”
Terkait membaca basmalah ini, lebih utama membaca kalimat secara lengkap, yakni:
“Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.”
Meskipun membaca dengan lafadz بِاسْمِ اللهِ itu sudah cukup. Selain itu, hukumnya sunah pula untuk mengeraskan membaca basmalah sebagai peringatan dan pengingat bagi orang lain untuk membaca basmalah pula. Untuk doa makan, keterangan ini sebagaimana yang ada pada pembahasan awal tadi.
Rasulullah dalam melakukan hal-hal yang sifatnya baik dan indah, selalu menggunakan tangan kanan. Baik itu ketika berwudhu hingga dalam makan sekalipun. Oleh karena itu, menggunakan tangan kanan itu sangat baik sekali karena mengikuti perilaku Nabi.
Dalam kitab Shahih Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah RA. berkata, “Tidaklah sekalipun Rasulullah mencela makanan. Jika ia menyukainya, maka memakannya. Apabila tidak menyukainya, maka maka rasul meninggalkannya.”
Demikianlah Nabi mengajarkan kepada umatnya untuk selalu menghargai makanan, meskipun kita tidak menyukainya.
Sebagaimana yang ada dalam hadits:
“Keturunan Adam tidak dianggap menjadikan perutnya sebagai wadah yang buruk jika memenuhinya dengan beberapa suap yang dapat menegakkan tubuhnya. Karena itu, apa yang dia harus lakukan adalah sepertiga perutnya untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk napas.” (HR Ahmad).
Penjelasan ini ada dalam keterangan hadits:
“Jika makan malam sudah disajikan dan Iqamah salat dikumandangkan, maka dahulukanlah makan malam.” (HR. Bukhari)
Dalam suatu pengajian, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menyebutkan lebih sunah makan terlebih dahulu daripada melaksanakan shalat terlebih dahulu.
Hal iitu karena lebih makan kepikiran shalat ketimbang sebaliknya. Hal ini maksudnya supaya ketika shalat nanti ibadah lebih tenang dan khusyuk. Oleh karena itu, segeralah makan makanan yang telah siap.
Untuk penjelasana doa setelah makan telah ada ulasan pada awal pembahasan tadi. Hal ini merupakan bentuk dari syukur kita kepada Allah supaya rezeki dari-Nya tidak membuat lalai untuk taat.
Jadi cukup sekian ulasan tentang doa sebelum dan sesudah makan. Semoga bermanfaat untuk kehidupan kita semua. Kita dapat mengamalkan serta mengajarkannya pada orang lain. Amin. Sekian. Terima kasih.