Dalam menghadapi bala berupa musibah, bencana, malapetaka lainnya, doa merupakan salah senjata bagi orang beriman. Sebagaimana disebut dalam maqalah Arab: الدُّعَاءُ سِلاَحُ الْمؤْمِنِ (doa adalah senjatanya orang mukmin).
Allah mempunyai kuasa penuh untuk menurunkan bala kepada manusia, tanpa memandang suku atau identitas agama apapun. Sehingga seseorang siapapun itu hanya bisa berikhtiar doa atas kuasa Allah yakni dengan cara memohon kepada-Nya supaya bala tersebut tidak mengenai dirinya.
Berikut ini doa tolak bala secara singkat/pendek lengkap Arab latin dan artinya.
Latin: Allahummadfa’ ‘annal ghalaa’a wal balaa’a wabaa’a wal fahsyaa’a wal munkara was suyuufal mukhtalifata wasy syadaa’ida wal mihana maadhahara minhaa wa maabaathana min balaadinaa haadhaaa khaassatan wa min buldaanil muslimiina aammatan. Innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir.
Artinya: “Ya Allah Tuhan kami. Hindarkanlah kami dari malapetaka, bala dan bencana. Kekejian dan kemunkaran, sengketa yang beraneka, kekejaman dan peperangan. Yang tampak dan tersembunyi dalam negara kami khususnya, dan dalam negara kaum muslimin umumnya. Sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”
Hal yang dianggap manusia sebagai bala, sejatinya adalah ujian dan cobaan dari Allah. Demikian ini sesuai dalam hadits Rasulullah SAW.
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda: “Ujian senantiasa menimpa orang beriman pada diri, anak, dan hartanya hingga ia bertemu Allah dengan tidak membawa satu dosa pun atasnya.” (HR. Tirmizi)
Selain itu, ujian juga sebagai tanda kebaikan dari Allah:
“Sesungguhnya besarnya balasan tergantung dari besarnya ujian, dan apabila Allah cinta kepada suatu kaum Dia akan menguji mereka, barangsiapa yang ridha maka baginya keridlaan Allah, namun barangsiapa yang murka maka baginya kemurkaan Allah.” (HR. Tirmizi)
Bagaimana dengan orang yang mati saat terjadi bala berupa wabah penyakit? Ia dihukumi sebagai orang yang mati syahid, sebagaimana keterangan beberapa hadits berikut ini:
“Mati karena menderita tho’un adalah syahid bagi setiap Muslim.” (HR. Bukhari & Muslim)
“Meninggal karena sakit perut adalah syahid, dan (meninggal) karena tho’un juga syahid.” (HR. Bukhari)
Demikian penjelasan tentang doa menolak bala besertanya hikmanya. Semoga bermanfaat. Amin. Wallahu a’lam. (M. Zidni Nafi’)