Ulama ahli Al-Qur’an dan Tafsir asal Kab. Rembang KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha’ dalam suatu pengajian kitab bersama para santri pernah menceritakan kisah lucu para pemabuk yang sungkan mabuk-mabukan karena melihat Mbah KH Abdul Hamid Pasuruan (1914-1985).
Berikut kisah dari Gus Baha:
Ada orang di Jawa Timur meskipun dia tidak shalat, tapi kalau ada kiai dilecehkan, orang itu bisa marah-marah.
Di Pasuruan pernah ada kejadian begini, ini kisah nyata. Mbah Hamid Pasuruan kan masyhur di Pasuruan.
Ada tiga orang sedang mabuk-mabukan, lalu mereka tukaran (berantem/berkelahi) gara-gara di rumah tempat mabuk itu ada foto Mbah Hamid Pasuruan.
Lha si pemabuk yang juga pemilik rumah itu bilang begini, “Yo opo rek! Ojo mabuk neng kene, sungkan Mbah Hamid” (Gimana ini rek, jangan mabuk di sini, sungkan sama Mbah Hamid).
Orang yang satunya lagi bilang, “Gapopo mung foto tok!” (Tidak apa-apa, cuma fotonya saja kok!).
Itu lho mereka bisa berkelahi, padahal sama-sama pemabuk cuma gara-gara ada fotonya Mbah Hamid. Ini gimana coba? Hehehe
Orang yang memisah (perkelahian) itu sampai pengen tertawa. Wong sama-sama mabuk kok berantem gara-gara perkara khilaf. Bagaimana ini coba? Hehehe
Kita tidak pernah tahu dia (pemabuk) masih menyimpan mahabbah (cinta), menyimpan ta’dhim (penghormatan) kepada Mbah Hamid.
Saya itu cuma menceritakan ini, supaya kita itu ketika kumpul dengan orang zaman akhir, mau bagaimanapun semuanya itu ummatnya Nabi Muhammad Saw.
Makanya, ada perkataan Ma’ruf Al Karkhi, yang termasuk wali senior, pernah berkata: “Man qola fii yaumi tsalatsa marrot ‘Allahummarham ummata muhammad’, kutiba minal abdal”.
Artinya: Orang yang sehari berdoa “Allahummarham Ummata Muhammad” sebanyak 3 kali, maka akan ditulis termasuk Wali Abdal.
Link sumber video ngaji:
Klik >> “Gus Baha – Kisah Lucu Pemabuk“