IQRA.ID, Pekalongan – Curah hujan yang cukup tinggi sejak 3 hari terakhir di Kota Pekalongan mengakibatkan banjir. Hal ini membuat sebagian wilayah dan rumah warga tergenang air.
Demi keselamatan, ribuan jiwa pun memilih mengungsi di tempat yang aman. Sedangkan sebagian lainnya memilih untuk bertahan di rumah masing-masing, meski rumahnya tergenang air lebih dari 1 meter.
Melihat kondisi demikian, sebagaimana dikutip dari situs NU Online pada Senin (8/02), tokoh masyarakat Kota Pekalongan yang juga khadimul maulid, Habib Luthfi bin Yahya, mendirikan dapur umum untuk membantu dan mensuplai makanan siap saji kepada warga terdampak banjir, khususnya yang masih bertahan di rumah.
Penanggung jawab dapur umum Kanzus Sholawat Pekalongan Fatkhur Rahman mengatakan, dapur umum mulai aktif bekerja sejak Senin 8 Februari 2021 dengan memanfaatkan fasilitas dan peralatan yang biasa digunakan untuk memasak tamu-tamu maulid.
“Di Kanzus Sholawat sudah tersedia semua, baik tempat, peralatan, logistik hingga relawan yang siap digerakkan setiap saat,” ujarnya.
Dikatakan, pada hari pertama dapur umum beroperasi, pihaknya telah mendistribusikan ke beberapa titik lokasi banjir sekitar 1000 bungkus makanan siap saji.
“Alhamdulillah, atas dawuh Abah (Habib Luthfi, red) relawan Kanzus Shalawat langsung menerjunkan timnya untuk memasak, membungkus, hingga distribusi makanan,” ucapnya.
Ketua Pengelola Gedung Kanzus Sholawat Kota Pekalongan Faizin Sapali kepada NU Online mengatakan, selain menyiapkan dapur umum, Kanzus Sholawat juga menerjunkan tim Search And Rescue (SAR) untuk mengevakuasi warga terutama para lansia untuk diungsikan sementara di Kanzus Sholawat di Jalan dr Wahidin 70, Pekalongan.
“Hingga Senin malam, kami telah berhasil mengevakuasi warga terdampak banjir sebanyak 50 warga di tempat yang lebih aman, yakni di Gedung Kanzus Sholawat,” ucapnya.
Pihaknya melakukan evakuasi untuk warha yang memerlukan pertolongan tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan. Semuanya bisa dievakuasi ke tempat yang lebih aman sesuai permintaan. (Abdul Muiz/Musthofa Asrori)