IQRA.ID – NU Online yang memasuki usia ke-17 tahun pada 11 Juli 2020 meneguhkan komitmennya untuk menjadi rujukan utama dalam layanan informasi keislaman.
Dengan jumlah pengguna internet yang mencapai lebih dari 175 juta, wajah keberislaman di masa depan sangat ditentukan dengan kualitas konten yang mereka serap sehari-hari. Apalagi, tren peselancar dunia maya selalu naik, dan konten negatif juga kian bertambah.
Komitmen ini sejatinya merupakan perluasan jangkauan dari yang semula sekadar menjadi situs “humas” Nahdlatul Ulama dan lebih banyak berkutat seputar informasi organisasi. Dorongan para kiai dan pembaca menguatkan tekad tersebut.
Ikhtiar pun dimulai dengan menyajikan beragam topik pembahasan yang lekat dengan kebutuhan umat Islam secara umum, mulai dari persoalan fikih, akidah, tasawuf, kisah hikmah, naskah khutbah, hingga ulasan seputar gaya hidup Muslim masa kini.
Prinsip wasathiyah (moderasi) menjadi pegangan NU Online dalam menunaikan usaha tersebut. Ia berpijak pada khazanah intelektual Islam yang sangat kaya, yang terbukti membentuk peradaban luhur di masa silam.
Para ulama telah meneladankan tentang kesungguhan dalam mendalami agama, keterbukaan atas ragam pendapat, dan akhlak mulia dalam berinteraksi dengan sesama manusia dan alam sekitar. NU Online berupaya menyuguhkan nilai-nilai itu dalam tiap konten yang disajikan.
Upaya ini sudah dirintis sejak beberapa tahun lalu, dan ditegaskan kembali dengan peluncuran logo baru NU Online pada harlah (hari lahir) ke-16 dengan mencanangkan jargon Beranda Islam Indonesia.
Tahun ini kami pun tak ingin berhenti berinovasi. Setelah sukses menjadi situs keislaman nomor 1 di Indonesia versi Alexa, NU Online hendak meluncurkan aplikasi layanan keislaman berbasis Android dan iOS. Kami beri nama aplikasi ini “NU Online Pro”, platform sebagai penyempurna layanan yang selama ini dilakukan NU Online.
Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan seluruh umat Islam dari berbagai penjuru dalam mengakses ragam layanan informasi keislaman yang umum dibutuhkan, seperti Al-Qur’an digital, kompas kiblat, jadwal shalat, kalkulator zakat, dan kalkulator waris.
NU Online Pro juga akan menyediakan sejumlah fitur yang berisi kumpulan bacaan dzikir, shalawat, beberapa kitab Maulid, dan wirid-wirid khusus seperti bacaan istighotsah, Hizib Nashar, Hizib Bahr, Hizib Nawawi, Hizib Hirzul Jausyan, Dalailul Khairat, Dzikrul Ghafilin, Rathibul Atthas, Rathibul Hadad, dan lain-lain. Di samping, tentu saja fitur-fitur lain semisal panduan ziarah serta susunan tahlil.
Fitur Ensiklopedia Nahdlatul Ulama juga akan memperkaya aplikasi ini. Ia merupakan versi digital dari buku Ensiklopedia Nahdlatul Ulama: Sejarah, Tokoh, dan Khazanah Pesantren yang terdiri dari empat jilid. Dalam versi digital ini, konten mengalami sejumlah penambahan entri berdasarkan masukan dari berbagai pihak.
Sebagai situs resmi Nahdlatul Ulama, NU Online melaksanakan semua langkah tersebut dalam kerangka ikhtiar mengarusutamakan pesan Islam yang moderat, menjunjung tinggi keadilan, serta berwawasan keindonesiaan.
Prinsip-prinsip inilah yang menjadi pegangan utama para ulama besar di Tanah Air sejak dulu: mereka teguh menggenggam ajaran pokok Islam, tanpa kehilangan solidaritas kemanusiaan dan kebangsaan.
Para kiai NU menerjemahkannya dalam trilogi ukhuwah: islamiyah (persaudaraan keislaman), wathaniyah (persaudaraan kebangsaan), basyariyah (persaudaraan kemanusiaan).
Terima kasih kepada para kiai, kontributor, pembaca, dan berbagai pihak yang telah menjadikan kami sebagai rujukan informasi.
Banyaknya dukungan dan partisipasi masyarakat menebalkan tanggung jawab NU Online untuk terus bekerja keras dalam memberikan layanan. Kritik dan saran membangun sangat kami tunggu.
Semoga kita semua mendapat berkah dari keterlibatan dan kesungguhan ini.
Pemred NU Online
Achmad Mukafi Niam