Rabiul Awal agung telah tiba. Kita sebagai warga Muslim mesti memperingati Maulid Nabi Muhammd SAW. Di masjid-masjid dan musala-musala sudah banyak orang bersenandung membawakan hikayat lagu shalawat Nabi.
Shalawat Qiyam Ya Nabi Salam Alaika merupakan Shalawat yang sering dibaca ketika memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Di bulan Maulid ini seluruh warga Muslim bersama-sama bershalawat kepada Nabi senantiasa mengharap belas kasih syafaat-Nya.
Kitab yang biasa dibaca setiap maulidan adalah karya Syekh Jafar Al-Barzanji bin Husein bin Abdul Karim (1690-1766M). Seorang hakim yang bermazhab Imam Maliki yang tinggal di kota Madinah. Karya sastra al-Barzanji ini sudah sangat terkenal di Tanah Air.
Syekh Jafar Al-Barzanji merupakan sastrawan berkebangsaan Arab yang lahir dari lingkungan dan keluarga Muslim religius. Menurut riwayat, beliau merupakan keturunan (buyut) dari cendekiawan besar Muhamad bin Abdul Rasul bin Abdul Sayyid al-Alawi al-Husein al-Musawi al-Shaharzuri al-Barzanji (1040-1103 H/1630-1691M) yang sangat mencintai akhlak pada Rasulullah pada waktu itu. Hingga dalam kitab barzanji itu banyak menggambarkan shalawat pujian pada Nabi sejak pada zaman jahiliah.
Shalawat Ya Nabi Salam Alaika sudah akrab di telinga orang-orang Muslim di Indonesia. Di samping itu shalawat tersebut tidak hanya dibacakan ketika memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW saja, lebih dari itu ketika ada pernikahan, kelahiran anak, akikah, potong rambut, pernikahan, serta ketika mengadakan syukuran.
Membaca shalawat benar-benar mempunyai banyak keutamaan yang sangat luar biasa di hadapan Allah SWT. Selain merupakan perintah langsung dari Allah SWT, membaca Shalawat juga sebagai refleksi kecintaan umatnya yang benar-benar tulus kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana perintah Allah SWT yang terkandung dalam ayat suci Al-Quran surah al-Ahzab (33) ayat 56 yang artinya sebagai berikut. “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Rasulullah SAW juga bersabda, “Jika orang bershalawat kepadaku, maka malaikat juga akan mendoakan keselamatan baginya, untuk itu bershalawatlah, baik sedikit ataupun banyak.” (HR. Ibnu Majah dan Thabrani)
Di bawah ini adalah shalawat Qiyam Ya Nabi Salam Alaika yang lengkap dengan bacaan Arab-latin dan lengkap pula dengan artinya:
Yaa nabii salaam ‘alaika, Yaa Rasuul salaam ‘alaika
Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu, Wahai Rosul salam sejahtera untukmu.
Yaa habiib salaam ‘alaika, sholawaatullaah ‘alaika
Wahai kekasih, salam sejahtera untukmu dan Sholawat (rohmat) Allah untukmu.
Asyroqol badruu‘alainaa, fakhtafat minhul buduuru
Bulan purnama telah terbit menyinari kami, Pudarlah purnama purnama lainnya.
Mitsla husnik maa ro-ainaa, qotthu yaa wajhas-suruuri
Belum pernah aku lihat keelokan sepertimu wahai orang yang berwajah riang.
Anta syamsun anta badrun, anta nuurun fauqo nuurin
Engkau bagai matahari, engkau bagai bulan purnama, engkau cahaya di atas cahaya
Anta iksiirun wa ghaalii, anta mishbaahush-shuduuri
Engkau bagaikan emas murni yang mahal harganya, Engkaulah pelita hati.
Yaa habiibi yaa Muhammad, yaa ‘aruusal-khoofiqoiini
Wahai kekasihku, wahai Muhammad, wahai pengantin tanah timur dan barat (sedunia)
Yaa mu-ayyad yaa mumajjad, yaa imaamal qiblataini
Wahai Nabi yang dikuatkan (dengan wahyu), wahai Nabi yang diagungkan, wahai imam dua arah kiblat.
Man ro-aa wajhaka yas’ad, yaa kariimal waalidaini
Siapa pun yang melihat wajahmu pasti berbahagia, wahai orang yang mulia kedua orang tuanya.
Haudlukash-shoofîl mubarrod, wirdunaa yauman-nusyuuri
Telagamu jernih dan dingin, yang akan kami datangi kelak dihari qiyamat.
Maa ro-ainaal ‘iisa hannat, bissuraa illaa ilaika
Belum pernah unta putih berbalur hitam berdenting berjalan malam hari kecuali unta yang datang kepadamu.
Wal ghomaamah qod adhollat, wal malaa sholluu ‘alaika
Awan tebal memayungimu, seluruh tingkat golongan manusia mengucapkan sholawat kepadamu.
Wa ataakal ‘uudu yabkii, wa tadzallal baina yadaika
Pohon pohon datang kepadamu menangis bersimpuh merasa hina di hadapanmu.
Wastajaarot yaa habiibii, ‘indakadh-dhobyun-nufuuru
Kijang gesit datang memohon keselamatan kepadamu wahai kekasih.
‘Indamaa syadduul mahaamil, wa tanaadau lirrohiili
Ketika serombongan berkemas dan menyerukan untuk berangkat
Ji’tuhum waddam’u saail, qultu qif lii yaa daliilu
Kudatangi mereka dengan berlinang air mata seraya kuucapkan tunggulah wahai pemimpin rombongan
Wa tahammal lî rosaa-il, ayyuhaasy-syauqul jaziilu
Bawakan aku surat yang berisikan kerinduan yang mendalam
Nahwa haatiikal manaazil, fîl ‘asyiyyi wal bukuuri
Membawakan ke tempat yang jauh ketika petang dan paginya.
Kullu man fîl kauni haamuu, fîka yaa baahîl jabiini
Setiap orang di jagad raya ini bingung (karena sangat rindu) kepadamu wahai orang yang bersinar kedua keningnya.
Wa lahum fîka ghoraamun, wasytiyaaqun wa haniinu
Mereka terpikat, tergila-gila dan meronta-ronta dengan mu tentang sifatmu.
Fii ma’aanîkal anaamu, qod tabaddat haa-iriina
Para makhluk berbeda pendapat dan bingung (tidak mampu menyifati dengan sempurna)
Wa sholaatullaahi taghsyaa ‘adda tahriiris-suthuuri
Dan sholawat Allah semoga tercurah
Ahmadal haadii Muhammad shoohibal wajhil muniiri
untuk Ahmad sang petunjuk yaitu Nabi Muhammad pemilik wajah yang bersinar.
Anta lirrusuli khitaamu anta lil maulaa syakuuru
Engkau penutup para Nabi, engkau syukur dari para hamba
‘Abdukal miskiinu yarjuu fadlakal jammal ghofiiru
Budakmu yang miskin mengharapkan keutamaanmu yang besar
Fiika qod ahsantu dhonnii yaa basyiiru yaa nadziiru
Padamu aku bersangka baik, wahai pemberi kabar gembira, wahai pemberi peringatan
Fa aghitsnii wa ajirnii yaa mujiiru minas sa’iiri
Maka tolonglah aku, selamatkanlah aku, wahai sang penyelamat dari api neraka
Yaa ghoyaatsii yaa malaadzii fii muhimmaatil umuuri
Wahai penolong, wahai pelindung dalam urusan-urusan genting
Sa’da ‘abdun qod tamallaa wanjalaa ‘anhul haziinu
Bahagianya hamba merasa senang, hilanglah darinya kesedihan
Fiika yaa badrul tajalla falakal washful hasiinu
Padamu nampak purnama, padamu ada sifat yang indah
Laisa azkaa minka ashlan qotthu yaa jaddal husaini
Tidak ada yang lebih bersih asalnya sama sekali dari padamu wahai kakeknya Hasan dan Husain.
Fa ‘alaikallahu shollaa daa-iman thuulad duhuuri
Allah haruskan sholawat untukmu selamanya sepanjang masa.
Yaa walii yal hasanaati yaa rofii’ad darojaati
Wahai Allah penguasa kebaikan-kebaikan, wahai Allah yang Maha tinggi kedudukannya.
Kaffir ‘anniyadz dzunuuba waghfir ‘annis sayyi-aati
Palingkan dariku dosa, dan ampunilah keburukan-keburukanku.
Anta ghoffaarul khothoyaa wa dzunuubil muubiqooti
Engkau maha pengampun kesalahan-kesalahan dan dosa yang membinasakan.
Anta sattarul masaawi wa muqiilul ‘atssarooti
Engkau maha penutup aib-aib, dan pemaaf atas kesalahan-kesalahan.
‘Aalimus sirri wa akhfaa mustajiibud da’awaati
Engkau maha tahu yang samar dan tersembunyi, yang mengabulkan doa-doa.
Robbi farhamnaa jamii’a bijamii’is shoolihaati
Ya Allah ya tuhanku kasihilah kami semua dengan seluruh kebaikan-kebaikan.