Ada cerita seorang kiai, entah karena pengen poligami (Jawa: wayoh) atau ngempet kepengen wayoh. Ketika dia diminta mengakadkan pernikahan seseorang, bukannya melafalkan “ankahtuka wa zawwajtuka”, malah kiai itu mengucapkan “qobiltu nikahaha”. Hehehe
Sampai pengantinnya bingung…
Perempuan yang diakadkan cantik, jadi kiai itu tidak mengucapkan “ahkahtuka” tapi langsung “qobiltu”.
Karena kiai ini tidak kekurangan pasal (alasan), lalu dia berasalan, “Aku belum punya pengalaman menikahkan, tapi punya pengalaman menikah”.
Kata temannya, “Padahal ngempet (menahan) pengen wayoh (poligami)”. Hehehe
Makanya bahaya, orang-orang yang sudah kepengen poligami itu jangan sekali-sekali menikahkan. Bisa bahaya tiba-tiba mengucapkan, “Qobiltu nikahaha”. Hehehe
(Alfi Zakiyatid Darojah)