Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengeluarkan ketetapan terkait jadwal Ramadhan dan Idul Fitri 2020 versi Muhammadiyah melalui Maklumat NOMOR 01/MLM/I.0/E/2020 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, Dan Zulhijah 1441 Hijriah.
Dalam maklumat tersebut, PP Muhammadiyah mengumumkan bahwa awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1441 Hijriah berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah sebagai berikut:
Ijtimak jelang Ramadhan 1441 H terjadi pada hari Kamis Wage, 23 April 2020 M pukul 09:29:01 WIB. Pada saat itu, tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( f= -07°48¢ (LS) dan l= 110°21¢BT ) = +03°53¢09² (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk.
Berdasarkan hasil hisab ini, tanggal 1 Ramadhan 1441 H jatuh pada hari Jum’at Kliwon, 24 April 2020 M.
Ijtimak jelang Syawal 1441 H terjadi pada hari Sabtu Wage, 23 Mei 2020 M pukul 00:41:57 WIB. Pada waktu tersebut, tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( f= -07°48¢ (LS) dan l= 110°21¢BT ) = +06°43¢31² (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk.
Berdasarkan hasil hisab ini, tanggal 1 Syawal 1441 H jatuh pada hari Ahad Kliwon, 24 Mei 2020 M.
Selama ini, penetapan jadwal 1 Ramadhan atau 1 Syawal menurut Muhammadiyah tidak selalu sama dengan pemerintah. Meski begitu, kalangan Muhammadiyah maupun ormas-ormas lainnya sudah memaklumi adanya perbedaan tersebut. Tentu saja, toleransi dan saling menghormati adalah kunci kerukunan dan syiar umat Islam di Indonesia.
Sementara Pemerintah Indonesia dalam menetapkan awal bulan biasanya selain memakai hisab, dilakukan juga rukyatul hilal pada akhir bulan. Rukyatul hilal dilakukan dibanyak titik di berbagai daerah di Indonesia.
Demikian ketetapan jadwal Ramadhan dan Idul Fitri 2020 M / 1441 H versi Muhammadiyah berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal. (mzn)