IQRA.ID, Magelang – Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Muhammad Ali Ramdhani, mendorong para santri untuk menjadi lokomotif penggerak ekonomi berbasis pesantren. Hal ini disampaikan dalam upaya untuk menyukseskan salah satu program prioritas yang dicanangkan Kementerian Agama.
“Jika dulu pesantren adalah lokomotif pergerakan kemerdekaan bangsa, maka pada zaman sekarang ini harus menjadi lokomotif kemajuan bangsa. Salah satunya adalah perkembangan ekonomi. Maka, Gusmen menjadikan program Kemandirian Pesantren sebagai Program Prioritas Kementerian Agama,” ungkapnya di acara Majelis Haul Dan Masyayikh Dan Haflah Akhirussanah Ke 66 Pondok Pesantren Roudlatut Thullab Wonosari Magelang, pada Kamis (02/03/2023).
Dhani, nama akrabnya, menjelaskan, Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren pada 2023 akan memberikan bantuan inkubasi bisnis pesantren kepada 1500 pesantren. Untuk tahun 2022, Kementerian Agama sudah membantu 504 pesantren untuk mengembangkan usahanya. Dan sebelumnya pada 2021, sekitar 105 pesantren siap menjadi Badan Usaha Milik Pesantren (BUMPes).
“Kita berharap implementasi Program Kemandirian Pesantren ini mewujudkan Pesantren yang memiliki sumber daya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan sehingga dapat menjalankan fungsi Pendidikan, Dakwah, dan Pemberdayaan Masyarakat dengan optimal,” terang Guru Besar UIN Bandung ini.
Dirjen Pendis Dhani menyampaikan bahwa selain program Kemandirian Pesantren, sejak tahun 2005 Kemenag melalui Ditjen Pendidikan Islam juga memfasilitasi penguatan sumber daya manusia di pesantren. Diwujudkan dengan pemberikan beasiswa penuh kepada santri untuk melanjutkan studi S1 dan S2.
Sebagai gambaran, Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) sampai tahun 2022, sekitar 6000 santri sudah dan sedang menyelesaikan studinya. Termasuk di dalamnya prodi kedokteran, IT, Hukum, Ekonomi dan tentu juga program studi agama seperti tafsir dan hadis.
Dalam kesempatan tersebut, dikutip dari situs resmi Pendis Kemenag, Dhani juga mengapresiasi peran dan kontribusi yang tidak sedikit dari kalangan pesantren bagi bangsa dan negara Indonesia.
“Kuatnya peran santri di masa perjuangan yang mengantarkan Indonesia kepada kemerdekaan yang bisa dinikmati seluruh bangsa hingga saat ini,” tegas Dhani. (mzn)