Bolehkah niat Puasa Dzulhijjah sekalian bayar hutang atau qadha puasa Ramadhan? Pertanyaan ini sering muncul tatkala memasuki bulan yang sering disebut bulan Haji. Hal ini sebab sebagian muslim ada yang masih memiliki tanggungan mengganti puasa yang tidak dilaksanakan pada bulan suci.
Ada beberapa hal yang diperlu dipahami dalam menggabungkan niat qadha puasa Ramadhan yang wajib dengan puasa sunnah Dzulhijjah.
Pertama, dalam ketentuan fiqih, niat puasa sunnah tidak disyaratkan ta’yin (menentukan secara spesifik jenis puasa). Misalnya ketika hendak puasa Dzulhijjah, jadi cukup melafalkan “Aku niat puasa karena Allah ta’ala”, dan tidak diharuskan lengkap melafalkan “Aku niat puasa Dzulhijjah sunnah karena Allah ta’ala”.
Sedangkan, niat puasa wajib/fardhu disyaratkan adanya ta’yin, sehingga bacaan niatnya harus lengkap. Misalnya niat qadha puasa Ramadhan, maka lafal niatnya harus spesifik, “Aku niat qadha/ganti puasa Ramadhan fardhu karena Allah ta’ala”.
Dalam kitab I’anatut Thalibin (jilid 2, h. 251-252) atau khasyiahnya-nya kitab Fathul Mu’in, fatwa Syekh al-Barizi menyebutkan bahwa apabila ada seseorang berpuasa qadha, dalam hal ini yakni puasa Ramadhan, di hari-hari yang dianjurkan berpuasa (sunnah), maka pahala kedua puasa tersebut bisa diperoleh, baik itu disertai niat berpuasa sunnah atau tidak.
Selain itu, dalam kaidah fiqih juga dijelaskan tentang dua ibadah yang sama-sama jenisnya boleh dilakukan secara bersamaan. Dalam hal ini yakni sama-sama jenis ibadah puasa.
إِذَا اجْتَمَعَتْ عِبَادَتَانِ مِنْ جِنْسٍ وَاحِدٍ تَدَاخَلَتْ أَفْعَالُهُمَا وَاكْتَفَى عَنْهُمَا بِفِعْلٍ وَاحِدٍ إِذَا كَانَ مَقْصُوْدُهُمَا وَاحِدًا
Apabila dua ibadah sejenis berkumpul maka pelaksanaannya digabung dan cukup dengan melaksanakan salah satunya jika keduanya mempunyai maksud yang sama.
Oleh sebab itu, ketika ada seseorang hendak berpuasa sunnah Dzulhijjah sementara ia masih memiliki tanggungan puasa wajib, maka ia cukup melafakan niat puasa qadha. Meskipun demikian, ia akan tetap mendapatkan pahala kedua puasa tersebut.
Berikut bacaan niat puasa Dzulhijjah sekalian bayar hutang atau qadha puasa Ramadhan:
Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhaa’i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta‘aalaa
Artinya: “Aku niat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah Ta’ala.”
Demikian pembahasan menggabungkan niat puasa sunnah dan wajib. Wallahu a’lam. (M. Zidni Nafi’)