Muharram merupakan bulan pertama dalam urutan kalender Hijriyah. Datangnya tanggal 1 Muharram berarti menandakan bahwa tahun baru Islam telah tiba. Dalam sejarah Arab pra Islam, dinamakan Muharram sebab pada waktu itu suku-suku Arab dilarang untuk saling berperang dan bertumpah darah.
Adapun tanggal 1 Muharram 1442 Hijriyah pada tahun ini bertepatan dengan hari Kamis, 20 Agustus 2020. Ada persamaan dan perbedaan antara Masehi dan Hijriyah. Salah satunya yakni perbedaan dasar metode penanggalan. tahun Hijriyah menggunakan metode rotasi bulan untuk menghitung jumlah hari dalam sebulan dan setahun. Jumlah hari Masehi sebanyak 365 hari, sedangkan Hijriyah sebanyak 354 hari.
Rasulullah dalam beberapa riwayat hadits menganjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah pada bulan Muharram. Selain itu, para ulama juga menekankan terutama tentang keistimewaan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram.
Berikut landasan dalil hadits tentang puasa sunnah Muharram:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : أَفْضَلُ الصِّيَامِ، بَعْدَ رَمَضَانَ، شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim)
حَدِيْثُ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا أَنَّ قُرَيْشًا كَانَتْ تَصُوْمُ عَاشُورَاءَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ ثُمَّ أَمَرَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِصِيَامِهِ حَتَى فُرِضَ رَمَضَانَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ شَاءَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ شَاءَ فَلْيُفْطِرْهُ
Hadits Urwah, dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa saat zaman jahiliyah dahulu orang-orang Quraisy melaksanakan puasa Asyura. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap memerintahkan umatnya untuk melaksanakan puasa tersebut. Sampai turun kewajiban puasa Ramadhan. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bagi yang ingin, silakan puasa, bagi yang tidak puasa juga tidak mengapa.” (HR. Bukhari & Muslim)
حَدِيْثُ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َقَالَ فِي عَاشُوْرَاءَ: مَنْ شَاءَ صَامَ وَمَنْ لَمْ يَشَأْ لَمْ يَصُمْهُ
Hadits Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda tentang puasa Asyura, “Bagi yang ingin, silakan puasa, bagi yang tidak puasa juga tidak mengapa.” (HR. Bukhari & Muslim)
Berikut teks bacaan niat puasa sunnah Muharram 2020/1442 H lengkap Arab, latin, dan artinya.
Latin: Nawaitu shaoum muharrahmin sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat berpuasa Muharram, sunnah karena Allah Ta’ala.”
Catatan: Niat yang tertera di atas bisa dilafakan untuk puasa pada sepuluh hari pertama maupun sebulan penuh Muharram. Akan tetapi, untuk puasa tanggal 9 dan 10 Muharram ada sedikit perbedaan lafal. Demikian bacaan niat Puasa Muharram 2020. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam. (MZN)