Pondok Pesantren Darul Amanah berlokasi di Jl. Sukorejo – Tersono No.KM. 04, Kabunan, Ngadiwarno, Kec. Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 51363. Berikut profil lengkapnya.

Pondok Pesantren Darul Amanah Ngadiwarno Sukorejo Kendal adalah filial Pesantren Darunnajah Jakarta. Pesantren Darunnajah Jakarta membuka 28 filial dan Pesantren Darul Amanah adalah filial yang ke-10.

Pondok Pesantren Darul Amanah juga  termasuk  Pesantren Alumni Gontor. Pondok Modern Gontor mempunyai Pesantren Alumni seluruh Indonesia 200 lebih Pesantren dan satu– satunya Pesantren Alumni Gontor di Kabupaten Kendal adalah Pesantren Darul Amanah.

Disamping itu Pondok Pesantren Darul Amanah kurikulumnya, disiplinnya, tata tertib dan lain–lainnya hampir seperti Gontor. Termasuk pula pimpinannya adalah alumni Pondok Modern Gontor.

Pondok Pesantren Darul Amanah pada mulanya memiliki  tanah waqaf dari Bapak H. Sulaiman seluas 6.000 m2 yang diikrarkan pada tanggal 22 Pebruari 1990 di rumah Bapak H. Sulaiman, Kabunan Ngadiwarno Sukorejo Kendal.

Pada tahun 2007 ini tanah yang  dimiliki Pesantren seluas + 45.000 m2 (4,5 hektar) hasil jerih payah dan perjuangan dari Pimpinan Pesantren, Pengurus dan para guru yang andil dalam perluasan ini. Tanah tambahan lain berasal dari wakaf H. Yasykur, Hj. Hasanah Jakarta, wakaf para wali murid dan pembelian Pesantren Darul Amanah sendiri.

Setelah pembentukan Yayasan Darul Amanah pada tanggal 24 Pebruari 1990, maka berdiri Pesantren Darul Amanah dipelopori oleh:

Jamhari Abdul Jalal, LC (Cipining Bogor)

Mas’ud Abdul Qodir (Pes. Darul Amanah Ngadiwarno Sukorejo Kendal.

Slamet Pawiro (Parakan Sebaran Pageruyung)

Junaidi Abdul Jalal (Parakan Sebaran Pageruyung)

Pimpinan Pesantren Darul Amanah adalah KH. Mas’ud Abdul Qodir, alumni Gontor tahun 1975. Beliau memimpin Pondok  Pesantren Darul Amanah Sukorejo Kendal mulai tahun 1990 sampai saat ini.

Visi

Visi Pondok Pesantren Darul Amanah adalah “sebagai tempat untuk menggembleng generasi muda agar menguasai ilmu agama sekaligus menguasai ilmu umum”. Oleh karena itu santri tidak cukup hanya belajar selama enam tahun, tapi harus bertahun–tahun.

Misi

Misi Pondok Pesantren adalah mencetak santri menjadi ulama’ yang intelek yang mampu memberikan fatwa tentang masalah–masalah yang dihadapi dalam masyarakat pada masanya. Setiap santri yang dididik minimal mampu memahami dan mengamalkan ilmunya untuk dirinya dan keluarganya, serta berdakwah di masyarakat.

Pondok Pesantren juga mempunyai misi untuk mengadakan pengkaderan umat menjadi pemuka agama yang menjadi panutan masyarakat dalam kehidupan umat.

KH. Mas’ud Abdul Qodir adalah putra pertama dari lima bersaudara yaitu H. Abdul Haris Qodir, H. Sa’ib, BA, H. Nasroh dan Hj Masiti. Beliau dilahirkan pada tanggal 20 Juni 1949 dari pasangan suami istri Bapak Abdul Qodir dan Ibu Surani. Mereka tinggal di dusun Gondorio desa Gondoharum Pageruyung Kendal.

Sejak kecil KH. Mas’ud Abdul Qodir memang sudah kelihatan disiplin dalam beribadah, hal ini dibuktikan ketika beliau memasuki usia SMP, beliau selalu berjamaah Subuh setiap hari, kadang yang Adzan kadang juga yang memukul bedugnya. Selain disiplin, beliau mempunyai kemauan yang luar biasa tinggi dalam menuntut ilmu (bersekolah) dibandingkan dengan teman-teman sebayanya.

Di eranya beliau, banyak orang yang belum terlalu memikirkan pendidikan dan sekolahpun masih jarang akan tetapi beliau mempunyai kemauan tersendiri untuk bersekolah, dan juga dari keluarga beliau pun memang diantara salah satu keluarga yang memikirkan pendidikan disamping juga agamanya.

KH. Mas’ud Abdul Qodir menikah dengan putri dari Bapak H. Said dan Ibu Khamzanah yang berasal dari desa Kemloko Mojoagung Plantungan Kendal. Beliau adalah Hj. Nur Halimah yang lahir pada tanggal 26 Januari 1956, yang juga menjabat sebagai bagian Pengkaderan di Pondok Pesantren Darul Amanah.

KH. Mas’ud Abdul Qodir menempuh pendidikan formal tingkat dasar dimulai dari Sekolah Rakyat (SR) di Parakan Sebaran Pageruyung Kendal tahun 1955-1961, dimana disekolah tersebut KH. Mas’ud Abdul Qodir belajar sampai di sekolah terakhir dan mendapatkan sertifikat sebagai tanda kelulusan.

Kemudian dilanjutkan ke SMP Kanisius Sukorejo tahun 1961-1963. Setelah lulus SMP, kemudian dilanjutkan mondok pertama kali di Pondok Pesantren Dondong Mangkang Semarang tahun 1963-1966, akan tetapi disamping mondok di Mangkang beliau juga mondok di Kaliwungu.

Jadi selama 3 tahun beliau pindah 2x yaitu di Mangkang dan di Kaliwungu.Kemudian untuk lebih meningkatkan ilmunya lagi beliau melanjutkan mondok di Pondok Modern Gontor 1 tahun 1967-1972, ditambah pengabdiannya selama 2 tahun.

Pertama menjadi bagian Kesenian, kemudian setelah itu menjadi ketua OPPM selama 2 tahun kelas 5 dan 6, kemudian menjadi bagian Pengasuhan Pondok Modern Gontor, dan juga beliau kuliah D2 di ISID yang sekarang namanya UNIDA.

Jabatan atau karier yang pernah diterima di organisasi maupun di organisasi kemasyarakatan yaitu sebagai berikut:
1. Bagian Kesenian OPPM Gontor
2. Ketua OPPM Gontor
3. Bagian Pengasuhan PM. Gontor
4. Guru Bahasa Arab MTs Penawaja Pageruyung
5. Kepala MTs Penawaja Pageruyung
6. Kepala Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) Islahul Akhlak desa Gondoharum
7. Ketua MWC NU Kecamatan Pageruyung
8. Mabigus Utama Gudep Pramuka
9. Ketua Ma’arif kecamatan Sukorejo
10. Sekjen PPP (Komisaris Kecamatan PPP)
11. Pengurus MUI Kecamatan Sukorejo
12. Penasehat IPHI Kecamatan Sukorejo
13. Dewan Pembina Yayasan Darul Amanah
14. Kepala MA Darul Amanah Sukorejo
15. Pimpinan Pesantren Darul Amanah Sukorejo

Ada juga beberapa buku hasil karya beliau yangbermanfaat untuk santri maupun masyarakat, diantaranya yaitu buku “Khutbatul Arsy” yang mana buku tersebut merupakan buku panduan khusus untuk santri baru maupun lama agar mengerti dan mengenal kehidupan di Pondok Pesantren Darul Amanah secara mendalam.

Kemudian buku “Ibadah Amaliyah” yang mana buku tersebut merupakan buku panduan khusus para santri yang berisi do’a-do’a, ayat-ayat suci Al Qur’an, bacaan-bacaan lainnya dan juga praktek ibadah.

Kemudian buku “Manfaat Tahlil, Yaasiin & Ziarah Kubur” yang mana buku tersebut sebagai penguatan pengetahuan santri dan juga jama’ah majelis ta’lim agar mengetahui dan mengenal secara mendalam tentang fadhilah-fadhilah kegiatan rutinitas yang dilaksanakan di pesantren maupun di masyarakat seperti Tahlil, Yasinan dan Ziarah Kubur. Buku tersebut sangat bermanfaat bagi para santri khususnya dan juga bagi semua masyarakat pada umumnya.

Demikian profil Pondok Pesantren Darul Amanah Sukorejo Kendal, Jawa Tengah. Semoga bermanfaat. (AL)

 

Sumber: https://darulamanah.com/

 

Leave a Response