IQRA.ID, Jakarta-Mahasiswa Ahlut Thariqah an-Nahdliyyah (Matan) menggelar Silaturahmi Digital bersama Habib Husen Jafar al-Hadar dan anggota-anggota MATAN se Nusantara. Agenda ini berlangsung pada Kamis (28/05/2020) jam 20.00 WIB via aplikasi zoom, dengan dihadiri Plt Ketua Umum MATAN M. Hasan Chabibie, sesepuh JATMAN, KH. M Ali Abdullah, sekretaris PCINU United Kingdom, Munawir Aziz, dan juga beberapa koordinator Jatman di lintas provinsi.
Dalam agenda ini, M Hasan Chabibie (Plt Ketua Matan) mengungkapkan bahwa Matan berusaha terus menghidupkan ruang silaturahmi. “Selepas agenda Silaturahmi MATAN di Makassar beberapa waktu lalu, saya sebagai Plt Ketua Umum MATAN sudah bersiap untuk silaturahmi ke berbagai kawasan di Indonesia, khususnya untuk saling menyapa dan sharing gagasan. Tapi karena pandemi Covid19 tiba-tiba menghentak, rencana itu kita tunda dulu. Kita maksimalkan silaturahmi melalui media digital,” ungkap Hasan.
Dalam sambutannya, Hasan Chabibie mengaja seluruh anggota MATAN untuk berinovasi dan bersiap mewarnai dakwah di media digital, dengan nilai-nilai sufi, sebagaimana didawuhkan Maulana Habib Luthfi bin Yahya. “Sekarang ini sangat penting untuk bekerjasama. Kami, akan berkolaborasi dengan Habib Husein Jafar melalui program Islam Cinta dan dakwah di Youtube, untuk syiar Islam yang ramah ke depan,” jelas Hasan Chabibie, yang juga menjadi Plt Ketua Pusdatin Kemdikbud.
Menanggapi Hasan Chabibie, Habib Husein Jafar al-Hadar menyambut baik tawaran MATAN dan sekaligus mengajak generasi milenial muslim untuk bersama-sama berkolaborasi. “Saat ini, kuncinya ya kolaborasi. Sangat penting untuk berbagi dan berkolaborasi. Bagi teman-teman MATAN, mari berdakwah dengan nilai-nilai sufi, kita menghadirkan ajaran-ajaran para kiai sepuh, menjadi penyambung lidah dari para habaib,” ungkapnya.
Habib Husein merupakan pendakwah milenial yang aktif di media sosial untuk mengajarkan Islam Cinta. Dia dikenal sebagai habib muda yang berceramah dengan santun dan santai. “Saya membungkus ajaran-ajaran para sufi, dari Jalaluddin Rumi hingga para habaib, agar lebih diterima generasi milenial kita,” terangnya.
Menurut Habib Husein, saat ini generasi milenial terbelah pada dua kelompok yang ekstrem. “Pada satu sisi mereka yang bosan dengan agama, karena trauma dengan ajaran kekerasan. Di sisi lain, ada juga generasi muda Islam lebay, yang sedikit-sedikit mengharamkan. Ini sasaran dakwah kita, dan selama ini saya menggunakan nilai-nilai Islam Cinta untuk berdakwah ke mereka,” ungkap Habib Husein.
“Saya mendukung agar teman-teman MATAN bisa lebih aktif berdakwah di media sosial. Ini tantangan bersama. Dalam waktu dekat, saya akan membangun studio untuk produksi konten-konten keislaman dari berbagai genre, saya akan mengajak beberapa tokoh muda yang pakar di bidangnya masing-masing, untuk bersama-sama memproduksi konten-konten dakwah,” ajak Habib Husein.
Munawir Aziz, sekretaris PCINU United Kingdom, mengajak MATAN untuk berkolabirasi dengan jaringan PCI Nahdlatul Ulama Sedunia. “Selama ini, jaringan PCINU Sedunia merupakan sumber pakar-pakar di lintas bidang. Ada 31 PCINU di lintas negara yang sekarang aktif. Silakan untuk saling bekerjasama, kita berkolaborasi untuk dakwah Islam moderat, dakwah Islam Cinta,” jelasnya.
Dari diskusi ini, MATAN bersiap berkolaborasi untuk dakwah digital yang lebih aktif. Selama ini, MATAN sudah tersebar di berbagai kampus di penjuru Indonesia. Juga, beberapa kader MATAN berada di lintas negara dalam proses belajar. (Hanan)