Salah-satu anugerah Tuhan bagi bangsa Indonesia adalah telah melahirkan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Anugerah besar ini disebabkan oleh banyaknya
Tahun Baru Imlek bagi penganut Khonghucu merupakan hari raya keagamaan yang sangat penting, sakral dan bermakna. Karena jika ditinjau dari
Malam ini, di Haul Gus Dur, sewindu, aku membaca Puisi ini :فِى يَومِ رحلة غُوسْ دُورْ قُلْتُ لَاحباءه كَيْفَ لَا
Malaysia-PC GP ANSOR Malaysia bekerjasama dengan Paguyuban ikatan kasih (PIK), Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi), Komunitas Mancing Mania, membuat acara peringatan
Malam itu (14/10/2019), teman-teman Gusdurian Ciputat—dengan agak mendadak—mengadakan diskusi ringan di warkop sekitar kampus UIN dengan salah satu Penggerak Gusdurian
Judul Buku : Gus Dur; Jejak Bijak Sang Guru BangsaPenulis : Anom Whani WicaksanaPenerbit
Apakah kita tahu tujuan perang itu apa? Tentunya perang bisa terjadi karena adanya gesekan antara kelompok hingga menimbulkan perang itu
Gus Dur, demikian orang-orang manyapanya. Nama yang familiar di telinga kita daripada KH. Abdur Rahman Wahid. Gus Dur adalah tokoh
Kalau ada orang yang mendapatkan gelar bertitel “Doktor Honoris Causa” itu sudah biasa. Sedangkan kalau ada orang yang mendapatkan gelar
Dalam Islam, salah satu sifat seorang utusan atau Rasul adalah Tabligh. Yaitu menyampaikan dan menyebarkan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan.