KH Bahauddin Nursalim atau yang sering disapa Gus Baha adalah kiai yang lahir pada 15 Maret 1970 di Sarang, Rembang. Ia merupakan putra dari KH Nursalim Alhafidz. Saat ini Gus Baha menjadi pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IA di Kragan, Narukan, Rembang.

Dalam beberapa tahun ke belakang nama Gus Baha menjadi salah satu penceramah paling populer di jagad dunia digital khususnyaa di media sosial. Sudah tidak terhitung banyaknya konten ceramahnya yang diunggah oleh berbagai akun dan channel.

Kesuksesan Gus Baha merupakan anugerah yang sulit sekali ditiru. Bayangkan saja, ia merupakan pribadi yang sangat sederhana, sampai-sampai Gus Baha sendiri tidak memiliki akun resmi, bahkan nomor WA (WhatsApp) pun ia tidak punya.

Praktis, popularitas Gus Baha semata-mata karena banyak santri serta pecinta Gus Baha yang sengaja mereproduksi berbagai ceramah, pengajian, diskusi Gus Baha ke berbagai bentuk konten yang berbasis meme berisi cuplikan kata mutiara hingga audio-visual berdurasi pendek 1 menit maupun panjang berjam-jam.

Gus Baha merupakan ulama produk asli pondok pesantren. Kendati tidak mengenyam bangku kuliah, namun keilmuannya tak kalah alim dengan akademisi bergelar profesor di bidang ilmu agama; Fikih, Tafsir, Tasawuf, Hadis, dll.

Selain alim, yang paling identik melekat pada karakter Gus Baha adalah ceramahnya yang santai, jenaka, lucu, tapi tetap berbobot. Tidak heran bila di setiap momen mengisi majelis ilmu, Gus Baha nampak sering tersenyum bahkan tertawa berbahak-bahak. Mungkin itu di antara ciri khas kaum santri genuine yang menyampaikan pesan-pesantren dengan cara yang menyenangkan dan mencerahkan, bukan dengan cara garang, marah-marah, apalagi provokatif.

Berikut ini 10 foto ekspresi Gus Baha saat tertawa dan tersenyum yang terhimpun dari berbagai sumber:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Demikian ulasan pendek tentang karakter Gus Baha yang tidak hanya alim, namun juga lucu, jenaka, dan tetap mencerahkan bagi siapa saja yang menyimak betul penuturannya. (MZN)

Leave a Response