Islam adalah agama terbesar kedua di dunia dengan 1,9 miliar penganut. Hal ini berdasarkan situs World Population Review. Sementara di Amerika Serikat, populasi Muslim mencapai 3,45 juta, atau sekitar 1,1% dari total jumlah penduduk AS, berdasarkan sebuah studi tahun 2017.
Kebanyakan Muslim Amerika berasal dari berbagai ras tanpa ras mayoritas, yang kemudian terbagi 25% kulit hitam, 24% kulit putih, 18% Asia, 18% Arab, 7% ras campuran, dan 5% Hispanik. Bahkan laporan Aljazeera menyebut bahwa Islam akan menjadi agama terbesar kedua di Amerika pada tahun 2040.
Berikut ini daftar 3 kota mana saja yang menjadi wilayah dengan penduduk Muslim terbanyak.
1. Dearborn, Michigan
Dearborn berada di Wayne County, negara bagian Michigan, berjarak 15 menit dari Kota Detroit, Amerika Serikat. Sebagaimana dikutip dari laman VOA Indonesia, papan nama pada toko-toko di Kota Dearborn menggunakan dua bahasa, Inggris dan Arab. Dearborn menjadi salah satu kota dengan populasi Muslim terbesar di Amerika. Dengan populasinya mencapai 100 ribu orang pada sensus 2020, kebanyakan Muslim Dearborn berasal dari kalangan imigran Syria, Palestina, Lebanon, Yaman, dan Irak.
Menurut Dr. Sally Howell, Direktur Pusat Studi Arab, Amerika, dan Islam University of Michigan-Dearborn, perkembangan Muslim di kota ini dimulai pada tahun 1980-an. Pada saat itu, berdiri sebuah restoran Arab pertama di Warren Avenue yang hanya menuliskan tanda dalam bahasa Inggris.
Kemudian, terdapat restoran Lebanon yang menggunakan bahasa Arab dan Inggris. Sejak itu, toko-toko, papan jalan, maupun reklame di Dearborn mulai menggunakan dua bahasa tersebut. Bahkan penduduknya pun juga bilingual, memakai bahasa Arab dan Inggris.
Dearborn menjadi kota yang memiliki banyak makanan dan restoran halal, yang sulit ditemukan di bagian lain di Amerika Serikat. Ditambah lagi, terdapat masjid bernama American Moslem Society yang dibangun pada 1930.
Masjid ini merupakan masjid tertua di Amerika Utara. Pada tahun 1970, azan tidak diperbolehkan terdengar sampai keluar masjid. Lalu setelah perkara ini dibawa ke pengadilan dan memberi kemenangan kepada pihak masjid, ketika waktu shalat tiba, azan pun kembali berkumandang dan terdengar hingga seluruh penjuru kota.
2. Hamtramck, Michigan
Sama seperti Dearborn, Hamtramck juga termasuk ke dalam wilayah Wayne County, di negara bagian Michigan. Selama 30 tahun, Hamtramck sudah menjadi destinasi untuk para imigran Timur Tengah. Dulunya, 90% penduduk Hamtrack adalah keturunan Polandia.
Setelah imigran Muslim dari Yaman, Bangladesh, dan Bosnia datang, perlahan-lahan penduduk lokal mulai tergeser dan membuat jumlah orang Islam di Hamtramck semakin berkembang. Hingga pada tahun 2014, Hamtramck didapuk sebagai kota pertama di Amerika Serikat yang mayoritas penduduknya Muslim. Di kota ini, banyak perempuan yang mengenakan burka dan restoran yang menjual makanan halal.
Dikutip dari BBC, jabatan Dewan Kota dan Wali Kota Hamtramck diduduki oleh Muslim. Meskipun para penduduk Muslim dan lokal dengan budaya dan agama yang berbeda bisa hidup berdampingan, namun perkembangan Muslim di Hamtramck tidak luput dari diskriminasi. Bahkan hingga sekarang, azan dilarang dikumandangkan keras-keras sampai keluar masjid, kecuali pada hari-hari raya besar seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Akan tetapi masyarakat Hamtramck telah sepenuhnya menerima keberadaan Muslim sebagai bagian dari kota tersebut.
3. Philadelphia, Pennsylvania
Kota pelabuhan Philadelphia terletak di tenggara Pennsylvania dan menjadi kota terbesar di negara bagian tersebut. Dikutip dari The Washington Post, kota berpopulasi 1,5 juta orang pada tahun 2019 ini menjadi salah satu kota berpenduduk Muslim terbanyak di Amerika. Terdapat toko-toko Muslim, museum sejarah Islam, dan organisasi komunitas Muslim.
Bahkan kursi parlemennya sudah diduduki oleh orang Muslim, termasuk anggota dewan kota, senator, hingga kepala polisi setempat. Di Philadelphina, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha adalah hari libur yang tidak bisa diganggu gugat. Bahkan Balai Kota turut menggelar buka puasa bersama untuk merayakan bulan suci Ramadhan.
Philadelphia dulunya adalah benteng bagi Nation of Islam. Setelah pemimpin kelompok tersebut, Elijah Muhammad, meninggal pada tahun 1975, posisinya diisi oleh putranya, Warith Deen (WD) Mohammed yang mendukung para Muslim kulit hitam di Amerika. Dari 37 masjid di Philadelphia, tiga di antaranya memiliki keterikatan dengan ajaran WD Mohammed.
Salah satu dari tiga masjid tersebut adalah Masjidullah. Masjidullah mengupayakan berbagai program kemanusiaan antarumat Muslim, misalnya mengadakan pertemuan antaragama, hingga menjalankan acara budaya seperti pertunjukan jazz, drama, dan makan malam bersama.
Sumber: Okezone
Foto: Voa Indonesia