Dalam relasi hubungan intim, pihak suami lazimnya lebih dahulu meminta untuk dilayani istrinya. Meskipun tidak menutup kenyataan bahwa sebagian kalangan istri ada pula yang berani meminta terlebih dahulu.
Pada konteks pembahasan ini, seandainya ada seorang istri secara sukarela melayani suaminya tanpa diminta terlebih dahulu atau menawarkan diri untuk dijimak, maka ia akan mendapat pahala yang sangat besar di sisi Allah.
Di dalam kitab Adab al-Nisa’ (h. 292-293), Syekh Abdul Malik bin Habib al-Qurthubi menyebutkan beberapa keutamaan pahala istimewa bagi perempuan yang melayani suaminya dengan suka rela dan tanpa harus diminta dahulu.
Pertama, pahala istri yang menawarkan diri untuk dijimak suaminya.
“Seorang istri yang menawarkan diri pada suaminya dengan suka-rela, maka Allah SWT akan mengharamkan darinya api neraka, Allah akan memberinya pahala orang yang ibadah haji dan umrah dua ratus kali, untuknya akan dicatat dua ratus ribu kebaikan, dan diangkat dua ratus ribu derajat di surga nanti.”
Kedua, pahala istri yang memulai hubungan intim terlebih dahulu untuk suami.
“Seorang istri yang masuk di dalam selimut bersama sang suami, maka malaikat dari bawah ‘Arsy akan memanggilnya, ‘mulailah hubungan intim itu darimu, Allah akan mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang.’ Kemudian Allah juga akan mencatatkan untuknya pahala seseorang yang memerdekakan seratus budak dan mencatat pahala dari setiap sehelai rambut dengan satu kebaikan.”
Ketiga, pahala istri yang mencium suaminya dengan suka rela.
“Seorang istri yang mau mencium suaminya dengan suka rela, maka seakan-akan ia telah mengkhatamkan Al-Qur’an dua belas kali, dan dari setiap ayat di dalam Al-Qur’an, Allah akan mencatat baginya lima puluh kebaikan, dan dari setiap ciuman akan dibangunkan sebuah kota di surga untuknya.”
Keempat, pahala istri yang mau mencium kepala kemudian menyisir rambut dan jenggot suaminya.
“Seorang istri yang mau mencium kepala suami lalu menyisir rambut dan jenggotnya, maka Allah akan mencatat untuknya pahala satu kebaikan dari setiap helai rambut suaminya, Dan dari setiap helai rambut akan ditanamkan untuknya satu pohon kurma di surga.”
Demikian penjelasan dari Abdul Malik bin Habib al-Qurthubi dalam kitab Adab al-Nisa’ tentang jenis-jenis pahala besar bagi istri yang melayani suaminya tanpa diminta terlebih dahulu.