KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang sering disapa Gus Baha adalah ulama yang lahir pada 15 Maret 1970 di Sarang, Kab. Rembang. Gus Baha lahir dari pasangan KH Nursalim Alhafidz dan Nyai Hj. Yuhanidz.
Setelah sang ayah wafat, saat ini Gus Baha melanjutkan tugas sebagai pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IA di Kragan, Narukan, Rembang.
Dalam beberapa tahun ke belakang nama Gus Baha menjadi salah satu penceramah paling populer di jagad dunia digital khususnya di media sosial. Sudah tidak terhitung banyaknya konten ceramahnya yang diunggah oleh berbagai akun dan channel.
Kesuksesan Gus Baha merupakan anugerah yang sulit sekali ditiru. Bayangkan saja, ia merupakan pribadi yang sangat sederhana, sampai-sampai Gus Baha sendiri tidak memiliki akun resmi, bahkan nomor WA (WhatsApp) pun ia tidak punya.
Praktis, popularitas Gus Baha semata-mata karena banyak santri serta pecinta Gus Baha yang sengaja mereproduksi berbagai ceramah, pengajian, diskusi Gus Baha ke berbagai bentuk konten yang berbasis meme berisi cuplikan kata mutiara hingga audio-visual berdurasi pendek 1 menit maupun panjang berjam-jam.
Bahkan, belakangan ini mulai banyak ditemukan gambar Gus Baha beserta kata-katanya di bak truk. Berikut ini setidaknya ada 7 gambar Gus Baha yang ditemukan di bak truk.
1. Gus Baha: “Optimis”
2. Gus Baha: “Kebodohan itu merusak. Tapi, keminter [merasa pintar] itu lebih merusak!”
3. Gus Baha: “Dadi wong mbok seng biasa-biasa wae” [jadi orang sebaiknya yang biasa-biasa saja]
4. Gus Baha Spirit of The Soul
5. Gus Baha: “Kadang kebiasaan datang kepadamu tanpa kamu mengetahui sebabnya. Tapi, yakinlah bahwa kebahagiaan itu datang mungkin dari doa orang yang mencintaimu.”
6. Gus Baha Sorban Wali
7. Gus Baha: “Jika kamu kehilangan sesuatu dalam hidupmu, sebenarnya kamu hanya lupa, lupa kalau semua itu hanya titipane Gusti.”