Pengasuh Pesantren Tegalrejo Magelang, KH. Yusuf Chudlory (Gus Yusuf) melalu akun instagramnya (yusuf_ch) pada Senin (05/07) menyebutkan surat yang perlu dibaca dan diamalkan agar kita terhindar dari Covid-19. Namun sebelum menyebutkan surat itu, Gus Yusuf mengisahkan cerita yang relevan dengan cara kita menyikapi wabah.

Berikut penjelasan Gus Yusuf:

Dikisahkan saat ada musibah banjir seorang kakek ahli ibadah berdoa memohon pertolongan Allah. Dia sangat yakin akan doanya. “Ya Allah, tolonglah hamba-Mu ini. Engkau yang maha mengasihi, Engkau yang maha kuasa ya Allah.”

Tiba-tiba datang sebuah perahu, eh ternyata pak lurah. “Kakek, ayo segera naik. Kita mengungsi bersama-sama kakek.”

Kakek tadi menjawab, “Terima kasih pak lurah. Allah yang akan menolong kami. Saya akan naik ke lantai dua.”

Akhirnya dia naik dan berdoa lagi, “Ya Allah tolonglah kami.”

Datanglah perahu yang kedua, tetangganya. “Hai Pak Tua, segera naik. Ayo kita selamatkan diri. Mengungsi.”

Kakek tadi bertahan dengan keyakinannya, “Terima kasih. Allah yang akan menyalamatkan kami.”

Di saat banjir besar datang, kakek tadi hanyut, tenggelam, dan mati.

Di alam kubur dia bertemu dengan malaikat. Dia bertanya, “Malaikat, kenapa Allah tidak menolongku? Aku kan ahli ibadah. Allah ingkar janjinya dalam al-Qur’an.”

Malaikat menjawab, “Pak Tua, Allah sudah menolongmu. Apakah ketika Pak Lurah datang dengan perahu, itu bukan pertolongan Allah? Ketika tetanggamu datang, itu semua Allah yang mengatur. Tapi kamu yang lari dari pertolongan Allah. Allah tidak pernah ingkar janji. Ud’uni astajib lakum. Mintalah kepada-Ku maka Aku akan menolongmu.”

Pertolongan Allah kadang datang lewat tangan-tangan manusia seperti kita. Maka di saat pandemi seperti ini pertolongan Allah datang lewat tangan-tangan tenaga medis. Juga lewat para pemimpin kita, bahkan tetangga kanan-kiri kita.

Maka saat ada yang tanya, “Gus, surat apa, amalan apa, yang harus saya lakukan agar saya selamat dari Covid-19 ini?” Jawabannya tegas, “Bacalah Surat Yasin dan amalkan surat edaran dari pemerintah dan dari Nahdlatul Ulama.”

Leave a Response