Batik tidak hanya sehelai kain. Di dalamnya bisa mengandung simbol, filosofi, dan budaya dari corak yang digambarkan. Seperti halnya juga yang terdapat pada corak batik pesona covid 19 dan endorphin.
Batik Pesona Covid 19 Endorphin berasal dari salah satu gaya berpikir Alquran yaitu kontemplasi, sebagai media pendidikan Islam yang memiliki nilai filosofis tersendiri. Motif batiknya bernuansa Alquran yang tentunya memiliki arti religius sebagai berikut:
Pertama, covid 19 dan endorphin. Covid 19 bersifat negatif dan mematikan, sedangkan endorphin bersifat positif dan membahagiakan. Dua perbedaan tapi berpasangan ini terdapat dalam firmanNya:
“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti.” (QS. Al-Baqarah ayat 164)
Kedua, air atau hujan, rahmat dan sumber kehidupan, dan disimbolkan sebagai penguyur keberadaan covid 19 di muka bumi, sebagaimana di dalam firmanNya dalam Al-Baqarah (2) ayat 22 Artinya:
“(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu, janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”
Ketiga, bunga kapilaya berasal dari Kesultanan Cirebon. Bernilai tasawuf, salah satu toriqoh yang diikuti oleh Sunan Gunung Jati. Kharismatik, akhlak, ajaran, cara dakwah, dan kepemimpinannya dituangkan ke dalam desain dan motif bunga kapilaya.
Keempat, tumbak Sunan Gunung Jati, merupakan salah satu ajaran Sunan Gunung Jati kepada murid-muridnya, atau toriqoh beliau, yang mengandung nilai ajaran tauhid.
Tingkat spiritual seseorang mempengaruhi hormon endorpin. Semakin tinggi spitualitasnya maka hormon endorphin akan lebih banyak, sebaliknya kalau rendah yang dihasilkan adalah adrenalin, norepinephrine, dan kortisol, yang berujung stres.
Stress akan menyebabkan asam lambung naik, sistem imun turun, sehingga mudah terkena penyakit. Sedangkan pada oang yang berpikir positif, hormon oxytocin bekerja lebih baik, sehingga akan menghasilkan endorphin yang tinggi yang menimbulkan kedamaian, ketenangan sehingga sistem imun tubuh menjadi lebih kuat, dan secara logika lebih bertahan terhadap seragna covid 19.
Sebagai muslim, jika berpikir, wabah ini adalah rahmat Allah. Bisa menjadi peringatan dan jalan untuk terus mendekatkan diri kepadaNya. Dengan usaha, kepasrahan, dan doa akan menjadikan kita tenang.
Karena itu, makna keempat motif batik ini tak lain sebagai pengingat bahwa semua ini adalah kehendak Allah Swt., dan hormon endorphin bisa menjadi salah satu obat alami untuk menangkal covid 19 ini.
Kajian melalui batik ini juga ada pendekatan psikoterapi spiritual, dengan meningkatkan ketauhidan dengan lebih mendekatkan diri kepada sang Pencipta sehingga mampu membantu dalam menghadapi, mengatasi, dan mencegah gangguan kecemasan dalam diri masyarakat.
Dengan berkontemplasi dan mempelajari dari motif dan arti dari motif batiknya, yang dilandari oleh Alquran, diharapkan juga mampu mengurangi dan membantu masyarakat dalam menghadapi gangguan kecemasan akibat covid 19.