mungkin surat terbuka
aku menulisnya di sebuah dinding
wajah dari buku dunia, kau turut
membaca. bersama ratusan orang
pejalan dekat tembok itu
lalu kau hadiahi aku yang dibeli
di pasar tradisional; ramai subuh
dan petang. “kubeli ini karena
kau merindukan, seperti surat
terbuka,” katamu. aku pun
mengeluarkan dari plastik besar
dan, hadiah yang kuterima
kini sangat kubutuhkan. saat
sirkus pandemi corona menggelar
pertunjukannya di manamana
Topik Terkait:
##surat #terbuka #corona