Kitab yang berjudul Asrar al-Khitan Tatajalla fii Thib al-Hadits karya Dr. Hasan Syamsi Basyan ini berbicara tentang syariat khitan dilihat dari sudut pandang ilmu kedokteran modern. Bagi umat Islam, khitan bukan perkara yang asing karena sudah lumrah dilakukan dan bagian dari syari’at islam, sebagaimana dinyatakan dalam hadis:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْفِطْرَةُ خَمْسٌ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَنَتْفُ الْإِبْطِ وَقَصُّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ
Musayyab dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu dari Nabi ﷺ beliau bersabda, “(Sunah) fitrah itu ada lima, yaitu; khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, mencukur kumis dan memotong kuku.” (H.R. Bukhari)
Namun, seorang Hasan Syamsi Baysan menguak perkara ini dengan sudut pandang yang berbeda, yaitu dengan kedokteran modern, hal ini dilakukan setelah penemuannya terhadap kebanyakan anak-anak di Amerika yang ternyata mereka di khitan. Dengan alasan inilah buku ini terbit, juga membuktikan kemukjizatan hadis Nabi yang berkaitan dengan syariat khitan.
Penulis kitab ini mengatakan bahwa sebelumnya tidak mendapati buku-buku yang membahas tentang khitan, dan ia pun tidak terpikirkan sebelumnya untuk menulis buku yang berkaitan dengan syariat khitan.
Akan tetapi, ada dorongan untuk membuat dan menerbitkan buku ini setelah menemukan beberapa majalah di Amerika yang membahas tentang khitan. Dari hasil bacaannya, ia merasa heran ketika mendapati bahwa ternyata 58-61 % anak-anak di Amerika dikhitan.
Kita ketahui bersama bahwa Amerika didominasi oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani yang ternyata melaksanakan khitan, padahal kita ketahui juga bahwa orang-orang Nasrani itu tidak melakukan khitan dan tidak ada syariat khitan, dan orang Muslim di sana hanya menjadi minoritas saja.
Maka, dari sikap penasaran dan penemuan sang penulislah buku ini hadir untuk mengungkap sesuatu yang jarang dibahas oleh ulama lain. Pembahasan buku yang diawali dengan makna khitan secara bahasa, kemudian mengenai kisah khitan pada zaman Nabi Ibrahim , bagaimana khitan terdahulu, juga membahas tentang khitan di kalangan orang-orang Yahudi, bagaimana Injil dan talmud (Kitab suci Yahudi) berbicara tentang syariat khitan ini, juga pembahasan tentang khitan di kalangan orang Arab sebelum datangnya Islam.
Dalam pasal ketiga, dibahas mengenai hadis-hadis Nabi yang berkaitan dengan khitan, kemudian mengungkap makna Fitrah menurut Bahasa dan istilah, kesimpulan para ulama Fiqih tentang wajibnya khitan dan sunnahnya, waktu pelaksanaan khitan apakah di hari ke tujuh setelah kelahiran atau setalah itu?
Kemudian diungkap pula dalam pasal ini alasan-alasan para ilmuan di Amerika dan Eropa yang meneliti tentang khitan pada kisaran tahun 1990 M.
Dalam pasal keempat, dibahas mengenai pendapat ilmuan kedokteran anak di Amerika tentang khitan, dan bagaimana cara mereka menyebarkan luaskan pemahaman tentang khitan kepada masyarakat Amerika sehingga mayoritas anak di sana dikhitan pasca kelahirannya.
Dalam pasal kelima, dibahas mengenai wabah penyakit, dan infeksi pada kemaluan laki-laki bagi yang tidak dikhitan. Dalam bab keenam, dibahas mengenai studi di Amerika yang dijadikan alasan pentingnya khitan. Dalam bab ketujuh, dibahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan khitan dilihat dari sudut pandang keilmuan modern.
Dalam bab kedelapan, dibahas mengenai beberapa penyakit kanker dan yang berkaitan dengan khitan. Dalam bab kesembilan, dibahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penyakit seperti kencing nanah, herves dan lain-lain. Dalam bab kesepuluh, pembahasan dalam bab ini tidak jauh berbeda dengan bab sebelumnya yaitu membahas mengenai penyakit-penyakit kulit (khusususnya dalam kemaluan).
Dalam bab-bab selanjutnya tidak jauh berbeda pembahasannya mengenai khitan, seperti hikmah dari syariat khitan, bagaimana khitan Nabi Shalallahu A’laihi wa Sallam, pendapat para ulama tentang khitan dalm Kitab Tuhfatu al Maudud bi Ahkam al Maulud, pembahasan khusus tentang khitan bagi anak perempuan, hadis-hadits Nabi yang berkaitan dengan khitan bagi perempuan, pandangan ilmu kedokteran tentang khitan bagi anak perempuan, khitan yang tidak sesuai dengan syariat Islam, dan lain sebagainya.
Jadi intinya, buku ini membahas tentan khitan dari sudut pandang Hadis Nabi dan juga ilmu kedokteran modern, yang mana kalau berbicara tentang syariat khitan, ini merupakan syariat Islam. Namun pada kenyataannya syariat ini tidak hanya dilakukan oleh orang-orang Muslim saja, tetapi orang Yahudi dan Nashrani yang berada di Negara nya pun melakukan hal ini.
Tentu mereka melakukan hal itu tidak berdasar pada syariat Islam, karena mereka tidak meyakini dan mengimani syariat Islam, mereka melakukan ini karena hasil riset dan peneilitian mereka dengan ilmu kedokteran mengenai khitan ini. Namun bagi kita ini merupakan pembuktian dari syariat Allah, yang mana dengan adanya ini diungkap kemukjizatan syariat Allah yang dicontohkan oleh para utusannya di muka Bumi ini. Wallahu a’lam bisshawab