Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Arab dan Artinya
Assalamualaikum merupakan salah satu dari macam-macam redaksi ucapan salam dalam Islam. Salam sendiri sangat Islam anjurkan dalam beberapa kondisi. Misalnya, saat bertemu dengan sesama muslim, memasuki rumah dan lain sebagainya.
Berikut ini keutamaan, jenis-jenis redaksi salam serta beragam hikmahnya:
Mengingat Islam sangat menganjurkan Islam dalam kehidupan sehari-hari, maka tentu ia memiliki keutamaan-keutamaan yang tidak sedikit. Berikut ini keutamaan-keutamaan salam sebagaimana penjelasan dalam hadis Nabi:
Pertama, orang yang memulai salam terlebih dahulu saat bertemu dengan orang lain, maka di sisi Allah dan Rasulullah ia lebih utama daripada yang lain. Hal ini berdasarkan hadis:
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مَنْ بَدَأَ بِالسَّلَامِ فَهُوَ أَوْلَى بِاللهِ وَرَسُوْلِهِ
Dari Abu Umamah, ia berkata, ‘Rasulullah Saw. bersaba, ‘Barang siapa yang memulai salam (ketika bertemu dengan orang), maka ia lebih utama menurut Allah dan Rasul-Nya’. (Sulaiman bin Ahmad at-Thabrani, al-Mu’jamul Kabir, juz 8, h. 179)
Kedua, orang yang senantiasa mengucapkan salam maka ia tidak dicap sebagai orang yang bakhil (pelit). Hal ini berdasarkan hadis:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: أَبْخَلُ النَّاسِ مَنْ بَخِلَ بِالسَّلاَمِ
Dari Abu Hurairah, ia berkata ‘Orang yang paling pelit adalah orang yang pelit mengucapkan salam’. (Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Al-Adabul Mufrad, h. 461)
Berikut ini beberapa macam jenis tulisan / teks salam “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh” lengkap Arab dan artinya:
السَّلامُ عَلَيْكُمْ
Assalaamu ‘Alaikum
Artinya: “Semoga keselamatan atas kalian.”
السَّلامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ
Assalaamu ‘Alaikum wa Rahmatullah
Artinya: “Semoga keselamatan dan rahmat Allah atas kalian.”
السَّلامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Artinya: “Semoga keselamatan, rahmat dan berkah Allah atas kalian.”
Berbicara perihal hukum mengucapkan dan menjawab salam orang kafir atau nonmuslim, ada sebuah hadis yang mengatakan:
لاَ تَبْتَدِئْ اَلْيَهُوْدِيَ باِلسَّلاَمِ ، وَإِنْ بَدَأَ فَقُلْ : وَعَلَيْكَ
Janganlah kau memulai salam kepada orang Yahudi dan bila ia yang memulai terlebih dahulu maka jawablah dengan berkata, “wa ‘alaika”.
Melalui hadis ini, Nabi tidak membolehkan kita untuk mengucapkan salam lebih dahulu kepada orang kafir. Namun, kalau mereka memulai lebih dulu maka cukup menjawab “wa’alaika”.
Syekh Wahbah bin Musthafa az-Zuhaili mengutip perkataan Imam Suyuti, beliau mengatakan bahwa tidak wajib menjawab salam dari orang kafir. Namun, kalau hendak menjawabnya cukup ucapkan “wa’alaikum”. (Wahbah bin Musthafa az-Zuhaili, At-Tafsirul Munir, juz 5, h. 186)
Alhasil, mengucapkan salam lebih dahulu kepada oang kafir atau nonmuslim adalah tidak boleh. Akan tetapi, ada sebagian ulama yang memberikan keringanan dengan memperbolehkan hal demikian.
Sementara untuk menjawab salam dari mereka hukumnya tidak wajib, namun jika hendak menjawab salamnya cukup ucapkan lafal “wa’alaika” atau “wa’alaikum”.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa ketika seseorang berbicara di depan umum tentu ia akan mengucapkan salam terlebih dahulu.
Lantas bagaimana dengan hadis yang menganjurkan untuk membaca basmalah pada setiap awal melakukan amal kebaikan. Mana yang kita harus dahulukan, salam dulu atau basmalah?
Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar An-Nawawiyah mengatakan:
السنة أن المسلم يبدأ بالسلام قبل كل كلام لأنه تحية يبدأ به فيفوت بالإفتتاح بالكلام كتحية المسجد
Kesunahan bagi orang Islam adalah memulai salam sebelum berbicara apa-apa. Hal ini karena salam adalah penghormatan yang dibuat permulaan. Kesunahan itu bisa hilang jika sudah dimulai dengan bicara terlebih dahulu. Seperti sunahnya tahiyat masjid sebelum melakukan apa-apa. (Muhyiddin bin Syaraf an-Nawawi, Al-Adzkar An-Nawawiyyah, h. 168)
Melalui keterangan di atas, tidak dianjurkan membaca basmalah sebelum salam. Hal ini dikarenakan salam sunah dilakukan sebelum mengucapkan apa-apa. Namun, manakala hendak membaca basmalah sebaiknya dilakukan dalam hati saja supaya tidak menggugurkan kesunahan mengucapkan salam.
Berikut ini hikmah-hikmah yang terkandung dalam salam, antara lain:
Pertama, mendapatkan perlindungan Allah dari bahaya dan bencana. Hal ini berdasarkan hadis :
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : ثَلاَثَةٌ كُلُّهُمْ ضَامِنٌ عَلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ : رَجُلٌ خَرَجَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللهِ ، فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى اللهِ حَتَّى يَتَوَفَّاهُ فَيُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ ، أَوْ يَرُدَّهُ بِمَا نَالَ مِنْ أَجْرٍ وَغَنِيمَةٍ ، وَرَجُلٌ رَاحَ إِلَى الْمَسْجِدِ ، فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى اللهِ حَتَّى يَتَوَفَّاهُ فَيُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ ، أَوْ يَرُدَّهُ بِمَا نَالَ مِنْ أَجْرٍ وَغَنِيمَةٍ ، وَرَجُلٌ دَخَلَ بَيْتَهُ بِسَلاَمٍ فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
Dari Abu Umamah al-Bahili, dari Rasulullah Saw. Beliau bersabda ‘Ada tiga kelompok orang yang berada dalam jaminan Allah, yaitu orang yang pergi perang untuk berjihad di jalan Allah, maka dia berada dalam jaminan Allah sampai Dia mewafatkannya dan memasukkannya ke surga atau dia pulang membawa pahala dan ghanimah. Orang yang menuju ke masjid, maka dia berada dalam jaminan Allah hingga Dia mewafatkannya dan memasukkannya ke surga atau dia kembali dengan membawa pahala dan ghanimah, dan orang yang masuk ke rumahnya dengan mengucapkan salam, maka dia pun berada dalam jaminan Allah.” (Sulaiman as-Sijistani, Sunan Abu Daud, juz 3, h. 7)
Kedua, akan mendapatkan keberkahan dan kebaikan dari Allah. Hal ini berdasarkan firman Allah:
فَاِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوْتًا فَسَلِّمُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ مُبٰرَكَةً طَيِّبَةً ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ
Apabila kamu memasuki rumah-rumah hendaklah kamu memberi salam (kepada penghuninya, yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, dengan salam yang penuh berkah dan baik dari sisi Allah. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat(-Nya) bagimu, agar kamu mengerti. (Q.S An-Nur ayat 61)
Demikian ulasan ringkas mengenai keutamaan, hikmah dan hal-hal yang berkaitan dengan salam ‘Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh‘. Semoga bermanfaat, wallahu a’lam. (Riski Maulana Fadli)