Biodata Syekh Ali Jaber dan Keluarga – Belakangan publik tanah air ramai atas peristiwa penusukan oleh seorang pemuda terhadap ulama bernama Syekh Ali Jaber. Kejadian tersebut terjadi pada Ahad (13/09) saat saat Syekh Ali mengisi kajian di Masjid Afaludin Tamin Sukajawa, Bandar Lampung.
Perihal biodata, Syekh Ali Jaber memiliki nama lengkap Ali Saleh Muhammad. Ia adalah salah satu ulama dan dai kondang yang lahir di kota Madinah Al-Munawarah, Arab Saudi, pada 3 Febuari 1976 M / 3 Shafar 1396 H.
Adapun tentang keluarga Syekh Ali Jaber, ia memiliki istri asli kelahiran Indonesia yang bernama Umi Nadia. Istrinya yaitu berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sejak menikah pada tahun 2008, Syekh Ali Jaber bersama Umi Nadia telah dikaruniai dua anak bernama Hasan dan Fahad.
Saat ini ia mendirikan lembaga bernama “Yayasan Syekh Ali Jaber” yang beralamat di Jl. Raya Jatinegara Barat No.169, RT.5/RW.1, Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta.
Soal riwayat pendidikan, Syekh Ali Jaber dahulu mengenyam pendidikan formal maupun pendidikan informal di Madinah. Dirinya sudah lulus jenjang Ibtidaiyah pada tahun 1989 M. Lalu lulus jenjang Tsanawiyah pada 1992, kemudian menyelesaikan jenjang Aliyah pada 1995.
Dikutip dari situs resmi Yayasan Syekh Ali Jaber, sejak usia 13 Ali Jaber remaja sudah mendapatkan amanah menjadi seorang imam sholat di beberapa masjid Madinah. Kepercayaan tersebut diperoleh sebab sejak kecil dirinya telah mendalami ilmu Al-Qur’an. Kegigihan belajarnya tidak lepas dari pendidikan langsung dari ayahandanya.
Ali Jaber merupakan anak pertama dari dua belas bersaudara. Sewaktu muda ia merasa dituntut untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam. Kendati pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, namun lama-kelamaan ia mulai menyadari bahwa itu sebagai kebutuhannya sendiri.
Atas ketekunannya pada usia sekitar 11 tahun Ali Jaber kecil telah menghafalkan 30 juz Al-Qur’an. Sejak itu pula ia memulai dakwahnya dengan mengajarkan ilmu Al-Qur’an di masjid-masjid. Selama di Madinah, Syekh Ali juga aktif menjadi guru menghafal Al-Qur’an di Masjid Nabawi. Bahkan, ia menjadi Imam Besar Shalat di salah satu masjid di kota Madinah.
Dalam perjalanan menuntut ilmu, Syekh Ali Jaber mendalami ilmu keislaman kepada beberapa ulama terkemuka di Kota Madinah dan di luar Madinah. Guru-guru tersebut antara lain Syekh Muhammad Ramadhan (Ketua Majelis Tahfidz Masjid Nabawi), Syekh Said Adam (Ketua Pengurus Makam Rasulullah), Syekh Abdurrahman Kholil (Ulama Pakar Al-Qur’an di Madinah).
Setelah bergelut dengan dunia dakwah di tanah Arab, Syekh Ali Jaber datang ke Indonesia pada tahun 2008. Kedatangan beliau untuk berdakwah mendapat respon yang cukup baik dari masyarakat tanah air. Tidak lama berselang, ia pun mulai diundang ke berbagai tempat untuk menyampaikan dakwah Islam. Mulai dari lingkup perkotaan hingga ke pelosok-pelosok daerah.
Atas jasanya dalam berdakwah di Indonesia khususnya, Syekh Ali Jaber mendapatkan penghargaan dari Presiden Republik Indonesia pada tahun 2011 berupa anugrah kehormatan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Selain sangat sibuk syiar Islam dari satu tempat ke tempat lain, Syekh Ali juga aktif berdakwah di media sosial terutama platform Instagram dan Youtube dengan nama akun Syekh Ali Jaber. Ia juga secara rutin mendapat kesempatan mengisi acara-acara dakwah dan religi di stasiun televisi nasional, seperti Damai Indonesiaku TV ONE, Juri Hafiz RCTI, Kultum Ramadhan RCTI, The Journey Backpacker Trans7, Cahaya Hati iNewsTV. (mzn)