Nabi Muhammad Saw. merupakan manusia paling mulia dan sempurna. Beliau diutus oleh Allah menjadi Rasul penutup akhir zaman untuk mengayomi umat di seluruh semesta alam.

Semasa hidup Nabi, akhlak mulia adalah sifat yang paling melekat pada dirinya. Tidak heran bila Nabi Muhammad pernah bersabda dalam suatu hadis, bahwa ia diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.

Berkat bimbingan Rasul dalam mensyiarkan agama Islam, umat manusia pun mendapat hidayah sehingga senantiasa di jalan yang Allah ridhoi.

Banyak sekali sikap, perilaku, dan tindakan yang diteladankan oleh Rasulullah kepada umatnya, baik itu dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, dan bernegara.

Begitu mulianya Rasulullah, tidak heran apabila banyak di antara umatnya yang sangat rindu ingin berjumpa dengannya, meskipun hanya dalam mimpi. Akan tetapi, tentu tidak sembarang orang dapat mimpi berjumpa Rasul.

Pertanyaannya, apakah kita dapat bertemu dengan Rasulullah meski hanya dalam mimpi? Jika bisa, bagaimana caranya? Berikut keterangan dari ulama ahli tafsir Al-Qur’an yakni Prof. Quraish Shihab saat mengisi acara di Narasi TV.

Menurut Prof. Quraish Shihab, ada beberapa cara agar kita dapat bermimpi ketemu Rasulullah Saw.

Pertama, meneladani akhlak Nabi. Misalnya dari hal-hal yang sederhana, seperti bagaimana cara Nabi masuk dan keluar rumah.

Kedua, sering membaca shalawat kepada Nabi. Dengan shalawat, hati kita bisa terpaut dengan Nabi.

Ketiga, berdakwah.

Quraish Shihab menerangkan, bahwa cara yang paling sulit adalah meneladani akhlaknya Nabi. Lewat cara meneladaninya, hati seseorang dapat terkait dengan beliau. Sebagaimana penjelasan dari perspektif ilmu jiwa (psikologi) bahwa jika hati manusia terpaut dengan seseorang, maka hal itu bisa terbawa dalam mimpi.

Seseorang yang mimpi bertemu Rasulullah itu pasti benar. Sedangkan jika seseorang bermimpi bertemu Tuhan, maka itu pasti mimpi yang salah.

Orang yang mimpi berjumpa Rasulullah bisa berbagai macam kondisi. Ada yang mimpi Rasulullah dalam kondisi usia muda, ada pula yang memimpikannya dalam usia tua. Perbedaan kondisi itu pun juga memiliki tafsir masing-masing.

Demikian beberapa cara agar kita bertemu Rasulullah Saw. dalam mimpi menurut penjelasan Prof. Quraish Shihab.  Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam. (M. Zidni Nafi’)

Leave a Response