IQRA.ID, Yerusalem – Sebuah pemandangan langka terlihat di Yerusalem pada Kamis (18/2), ketika wilayah tersebut berubah menjadi putih karena hujan salju. Salju yang mulai turun pada Rabu (17/2) malam juga menyelimuti kompleks Masjid Al-Aqsa dan Tembok Ratapan.
Saat warga Yerusalem terbangun di waktu subuh, mereka menyaksikan halaman rumahnya telah tertutup salju. Momen langka ini dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain bola salju. Sementara, beberapa umat Islam, Kristen, dan Yahudi harus sedikit bersusah payah berjalan ke tempat-tempat suci mereka karena tertutup salju.
Badai salju membuat pihak berwenang menutup transportasi umum dan memblokir jalan utama ke Yerusalem. Namun ketika badai telah mereda, pemerintah Yerusalem membuka kembali akses jalan dan layanan transportasi umum.
Turunnya salju di Yerusalem mengundang rasa penasaran bagi beberapa orang. Salah satunya adalah Ben Miller yang datang dari Tel Aviv ke Yerusalem untuk bermain salju.
“Kami datang dari Tel Aviv untuk bermain salju. Jarang sekali turun salju di Yerusalem. Terakhir kali sepertinya tahun 2013,” ujar Miller, sebagaimana dikutip dari Republika.
Menurut perkiraan pemerintah kota Yerusalem, terjadi penumpukan salju hingga 15 sentimeter di beberapa wilayah. Yerusalem mengerahkan 250 alat pengeruk salju dan buldoser untuk membersihkan jalan, dengan prioritas diberikan pada rute ke rumah sakit dan lingkungan yang lebih tinggi.
Sekolah di Yerusalem ditutup karena terjadi badai salju. Beberapa sekolah di wilayah Golan dan di kota Safed di utara ditutup karena salju, serta di pemukiman Tepi Barat Elon Moreh, Yitzhar, Itamar, Har Bracha, dan Migdalim.
Rute jalan di beberapa bagian utara Yerusalem dan Tepi Barat tetap ditutup. Polisi memperingatkan, rute jalan di Yerusalem sewaktu-waktu dapat ditutup jika dianggap berbahaya karena salju. Beberapa rute bus antarkota dihentikan di utara dan di bagian dataran tinggi Tepi Barat.
Badai salju turun dengan tebal di Dataran Tinggi Golan sehingga menyebabkan penumpukan salju. Sementara daerah lainnya terjadi angin kencang dan hujan. Badai diperkirakan akan melemah pada Kamis (18/2), namun suhu akan tetap dingin dan mungkin ada angin kencang, terutama di utara dan sepanjang pantai.
Pada 2013, badai salju besar terjadi di Yerusalem dan menyebabkan listrik mati di beberapa wilayah. Badai salju telah menyelimuti kota setinggi 30 sentimeter. Badai yang sama menyebabkan ketebalan yang lebih tinggi di selatan kota yakni 90 sentimeter, yang dianggap sebagai peristiwa langka satu abad. (Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Yudha Manggala P Putra/Republika)