Ulama ahli Qur’an dan Hadis asal Rembang KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha dalam suatu majelis pengajian bersama para santri menjelaskan tentang kisah disowani orang-orang fasik dan bertato.
Berikut penjelasan Gus Baha:
Orang yang mencium tangan (nyucup) saya itu banyak orang yang tidak shalat. Ketika lebaran banyak juga orang bertato yang sowan saya.
“Lho… Kamu nggak pernah shalat kok sowan?!” (Gus Baha bertanya).
“Nek kulo, idola tetap kiai, Gus. Tapi, ojo kon shalat, Gus..” (Kalau idola saya tetap kiai, Gus. Tapi, jangan disuruh sholat, Gus.”
Wah, payah.. Belum-belum kok sudah menawar..!!
Kita tidak pernah tahu. Dia menyimpan mahabbah (cinta) dan ta’dhim (hormat). Cuma yang parah Jawa Timur ya begitu, mau tombok (baca: togel/judul) kok malah sowan kiai. Katanya, setelah sowan kiai itu dapat tombok. Hehehe
Akhirnya ya repot..!!
Coba sampean angan-angan. Dalam statistik, Islam di Jawa itu berapa persen? Anggap saja 80 persen.
Yang 80 persen itu termasuk menghitung orang fasik atau tidak? Menghitung kan?! Yang sholeh paling 10 persen.
Seandainya orang yang fasik itu bukan Islam, berarti orang Islam hanya 10 persen. Kamu bisa atau tidak PD ke masjid dan PD ke majelis taklim seandainya Islam hanya 10 persen?
Kita PD ke masjid dan pengajian, bagaimana pun karena jumlahnya 80 persen. Yang orang 80 persen ini pun fasik, tapi tidak anti jamaah, masjid, dan pengajian.
Berarti, sebagian keamanan kita itu bergantung pada 80 persen orang yang fasik. Tapi, jangan kamu jerok-jerokke (berpikir terlalu mendalam), karena saya hanya cerita.
Link Ngaji Versi Video: