IQRA.ID, Jakarta – Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan menegaskan bahwa provokasi, adu domba, menebarkan permusuhan, dan mengumbar kedengkian bukanlah ajaran Nabi Muhammad. Menurut Habib Jindan, provokasi bukan bagian dari dakwah dan nahi munkar.
Provokasi adalah kemungkaran yang harus dihindari. Habib Jindan mengajak umat Islam untuk menegakkan dakwah Rasulullah yang santun.
“Kita dididik Rasul untuk menjalankan amar ma’ruf bil ma’ruf serta nahi munkar bil ma’ruf dan untuk menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan semaksimal mungkin,” jelasnya saat mengisi tausiah dalam agenda Multaqa Ulama Jakarta yang diselenggarakan oleh PWNU DKI Jakarta, di Yayasan Arrahmah Center, Jakarta Timur, Kamis (26/11) pagi, seperti dikutip dari situs NU Online.
Habib Jindan mengutip hadits berbunyi ‘Yaqūlul haqq wa law kāna murran’ bahwa berucap yang benar walaupun pahit. Namun, dirinya menegaskan bahwa provokasi dan cacian bukanlah haq, tetapi batil.
“Provokasi, adu domba, dan ujaran kebencian itu adalah kebatilan. Sementara Rasulullah selalu berucap kebenaran bukan batil,” ungkap Pimpinan Yayasan Al-Fachriyah Tangerang itu.
Habib Jindan menuturkan, orang-orang yang mengedepankan prinsip tawassuth atau moderat hampir tidak memiliki teman. Sebab, akan dimusuhi oleh berbagai pihak. Ia mengatakan bahwa orang-orang yang mencari Allah tidak akan mempedulikan cacian, dimaki, dan diskriminasi.
“Maka jadikan segala sesuatu yang kita lakukan di jalan Allah, bukan di jalan setan,” tutut Habib Jindan di hadapan hadirin dari pengurus harian PWNU dan PCNU se-DKI Jakarta, Katib Syuriyah PBNU KH Zulfa Musthofa, Ketua Umum ISNU Ali Masykur Musa, Kapolda Metro Jaya Fadil Imran, dan utusan Pangdam Jaya. (Aru Lego Triono/Alhafiz Kurniawan/mzn)