Selain Demak, Kudus, Surakarta, Mojokerto, dan Surabaya, Gresik merupakan juga kota yang menyimpan banyak peninggalan bersejarah. Beberapa lokasi di Gresik bahkan menjadi wisata religi umat Islam karena di sana terdapat pemakaman tokoh penyebar Islam, seperti Maulanan Malik Ibrahim dan Sunan Giri.

Di bawah ini beberapa inskripsi yang ada di Gresik. Mulai dari situs Leren makam Fatimah binti Maimun hingga inskripsi di pemakaman Sunan Gresik.

Situs Makam Fatimah binti Maimun terletak di desa Leran kecamatan Manyar Kabupaten Gresik Jawa Timur, Jarak dari kota Gresik kurang lebih 7 kilometer arah barat dari pusat kota Gresik ke arah Lamongan. Artefak yang penting pada situs tersebut adanya sebuah batu nisan yang inskripsinya akhir-akhir ini menjadi kontroverisal karena dipertanyakan keaslian geografisnya.

Batu nisan yang saat ini sudah berpindah tempat di Museum Pusat Informasi Majapahit Trowulan Mojokerto, secara umum dapat dideskripsikan sebagai berikut, bahan terbuat dari batu marmer abu-abu, ukuran tinggi 83 cm, panjang 45 cm, tebal 5 cm, sudut atas agak membulat, dengan inskripsi berjumlah 7 baris, tetapi saat ini hanya 6 baris yang masih dapat terbaca dengan jumlah kolom delapan baris.

Pada kolom paling bawah tidak terdapat inskripsi/sisa inskripsi, sedangkan pada baris atas sudah tidak dapat dibaca, masing masing kolom dipisahkan dengan garis tipis setebal 0,5 cm dan lebar 7 cm dan panjang 31 cm, dikelilingi dengan hiasan sulur-sulur dan pola stilisasi daun-daun, adapun inskripsinya bergaya Kufi.

Inskripsi pada nisan ini sebagian merupakan kutipan ayat Al-Qur’an dan perkataan ulama. Aksaranya Arab dengan bahasa Arab, dan jenis kaligrafinya didominasi Khat Sulus dan sebagian Kufi. Inskripsi tersebut terdiri atas beberapa bagian, yaitu: pada pias terluar sebagai lapis pertama yang merupakan bingkai tertulis Ayat Kursi (Q.S. 2: 255-256), pada lapis kedua ditulis Surat Ali Imran (Q.S. 3: 185), dan bagian dalam bagian atas kalimat tahlil dengan Khat Sulus, yaitu “lā ilāha illallāh Muḥammad rasūlullāh”.

Pada kolom bagian bawahnya lagi tertulis Surat al-Rahman ayat 26-27. Tiga bagian di atas yang dipahat pada bagian yang membentuk kubah, pada bagian bawahnya yang berbentuk empat persegi panjang tertulis basmalah, dalam gaya Khat Kufi yang dikombinasikan dengan empat ayat Surah al-Ikhlas (Q.S. 114:1-4).

Di situs Mesjid Giri, terutama pada bagian pintu utama setelah teras yang terdiri dari tiga buah pintu inskripsi terpahat pada kayu bagian atas dan kusennya, serta pada soko guru dan langit-langit papan atas di bagian atap utama.

Inskripsi Pada mesjid Ainul Yaqin Sunan Giri terletak pada ketiga kusen pintu yang menghubungkan serambi dengan ruang utama, pada soko guru, dan pada bagian atas atap. Inskripsi pada pintu utama, Inskripsi terletak di bagian kusen pintu yang menuju ruang utama mesjid ada di sekeliling kiri kanan dan atas kusen pintu bagian luar, pintu ada tiga buah yaitu di tengah, kiri, dan kanan atau utara selatan.

Adapun bentuk pintu menyerupai gerbang paduraksa, dengan ukuran tinggi pintu di kiri dan kanan kurang lebih 240 cm, lebar 121 cm, dengan ketebalan kusen kanan dan kiri 22 cm, sedangkan ukuran pintu tengah dengan tinggi seluruhnya kurang lebih 6 m, lebar 1,38 m tinggi kusen 2,51 m.

Inskripsi terpahat pada kusen yang terbuat dari kayu125, beraksara arab dan bahasa arab bergaya naskhi tidak standar, berisi ayat-ayat Al-Qur’an, hadis, dan riwayat sejarah mesjid dan kalimat-kalimat thayibah, inskripsi hanya ada pada bagian kusen pintu yang menghadap keluar atau arah timur.

Inskripsi berbentuk medalion lonjong dengan garis tengah kurang lebih 5 s.d 7 cm, terpasang di atas pintu 30 buah sedangkan yang terpasang di tiang utama ada 44 buah, terbuat dari kaca dan logam, seluruhnya berjumlah 74 buah yang berisi tulisan nama-nama nabi pada soko guru, dan malaikat pada kusen pintu bagian atas.

Hiasan terdiri dari 4 macam, bentuk bujur sangkar dengan ukuran tidak dapat dipastikan karena tidak terjangkau, bentuk tulisan menyerupai simbol-simbol tarekat. Pada ornamen hiasan ini selain kata Allah dan Muhammad pada keempat sisinya tertulis nama sahabat yaitu Abu Bakar Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Talib.

Sedang pada sisi lainnya tertulis nama empat malaikat yaitu Jibril as, Mikail as, Israfil as, dan Izrail as. Bentuk bujur sangkar dengan empat segitiga dan setengah lingkaran menyerupai bulan sabit. (MS)

*Tulisan ini adalah rangkuman dari diseminasi penelitian Alfan Firmanto dan Thanthawy Djauhary, A.Ka yang diterbitkan Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Kementerian Agama tahun 2017.

sumber gambar: disparekrafbudpora Gresik

Leave a Response