Ulama ahli Tafsir dan Al-Qur’an asal Rembang KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha dalam suatu kajian mendapatkan pertanyaan dari netizen yang disampaikan melalui Najwa Shihab: “Siapa Kang Rukhin dan Kang Musthofa yang sering disebut-sebut Gus Baha?”
Berikut jawaban Gus Baha:
Dia orang beneran. Saya kan termasuk orang yang menghindari acara-acara publik, kecuali masih pernah sepuh (saudara) atau guru. Sehingga dulu ngaji saya istiqomah di Jogja dan di rumah (pesantren di Kragan, Narukan, Kab. Rembang).
Dulu saya kerja UII Press tapi sambil ngaji. Singkat cerita, dua orang (Rukhin dan Musthofa) ini termasuk yang pertama ikut ngaji ketika masih di kontrakan.
Karena adatnya pondok itu gojlok-gojlokan (menggojlok), jadi ya akrab betul. Mereka anggap saya gurunya, tapi berani makan di depan saya dan berani apa saja karena akrab.
Dan saya mengenang Nabi juga gampang saja, ketika ada sahabat digojlok Nabi, sampai ada sahabat dipanggil Nabi dengan sebutan “Abu Hurairah” (bapaknya kucing kecil betina) atau “Abu Hirrin” (bapaknya kucing jantan). Jadi ceria sekali.
Memang harus ada yang diajak lawan bicara, tapi memang teman akrab. Sampai sekarang anaknya (Rukhin dan Musthofa) mondok di tempat saya.