IQRA.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan bahwa Indonesia dengan Islam Nusantaranya dipercaya oleh dunia sebagai model peradaban yang patut menjadi teladan.
“Dunia mempercayai bahwa Indonesia dengan Islam Nusantara sungguh merupakan model peradaban Islam yang layak untuk diteladani oleh masyarakat Islam di seluruh dunia,” ujarnya saat memberikan sambutan pada Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) di Stadion Diponegoro Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (9/1/2023) malam.
Kiai yang akrab disapa Gus Yahya itu menyampaikan bahwa Islam Nusantara menjadi ikon penting dan dibicarakan di dalam berbagai pembahasan Islam wasathiyah di dunia.
“Islam Nusantara menjadi salah satu ikon, menjadi salah satu wacana paling penting dan paling kuat di dalam pembicaraan Islam wasathiyah di seluruh dunia,” katanya, sebagaimana dikutip situs NU Online.
Gus Yahya menyampaikan bahwa pernyataan Presiden Jokowi tentang Islam di Indonesia adalah Islam Nusantara menggaung ke seluruh dunia.
“Presiden Joko Widodo menyatakan, Islam kita Islam di Indonesia ini adalah Islam Nusantara,” Gus Yahya menceritakan.
“Apa yang beliau (Presiden Jokowi) nyatakan itu kemudian menjadi gaung yang luar biasa kuat bukan hanya di dalam negeri tapi juga di seluruh dunia internasional,”lanjut kiai kelahiran Rembang, Jawa Tengah 56 tahun yang lalu itu.
Gus Yahya juga mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo tidak hanya menyampaikan pernyataaan, tetapi juga teguh memelihara budaya harmoni Islam Nusantara ini secara konsisten.
“Menetralisir simpul-simpul potensi pengganggu dari berbagai macam pihak dan secara tegas bahkan membubuarkan kelompok yang berpotensi menjadi ancaman bagi Islam Nusantara,” kata Gus Yahya.
Hal ini meyakinkan semua orang untuk teguh dalam menjaga peradaban Nusantara untuk masa depan yang lebih baik. “Ini semua meyakinkan semua orang bahwa kita memiliki keteguhan memiliki kekuatan yang nyata untuk memelihara dan merawat peradaban ini sebagai landasan dari perjuangan kita untuk merebut masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara yang kita cintai,” pungkasnya.
Sebagai informasi, FTIN merupakan salah satu rangkaian peringatan harlah 1 abad NU. Kegiatan ini menampilkan pertunjukan lalaran Alfiyah Ibnu Malik secara kolosal, kreasi hadrah oleh 500 anggota Pencak Silat NU Pagar Nusa dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Shalawat bersama Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf, dan Simposium Tradisi Islam Nusantara. (Syakir NF/Kendi Setiawan)
Foto: VIVA/M Ali Wafa