Pengasuh Pesantren Tahfidz Qur’an LP3IA Rembang KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, dalam suatu pengajian kitab bersama para santri, mengisahkan dirinya didatangi oleh seseorang yang frustasi sebab masalah hutang dalam keluarganya.
Berikut kisah dari Gus Baha:
Saya pernah ketemu orang yang bingung karena hutangnya banyak dan anaknya nakal-nakal, lalu masih tetap bisa tertawa itu karena masih mendapatkan rahmat Allah.
Saya kan kiai, jadi sering didatangi orang frustasi.
“Gus, hutang saya banyak, kalau saya minggat, istri saya pasti juga nyusul minggat, ini solusinya bagaimana?”
Saya suguhkan kopi, “Kamu masih tahu rasanya kopi enak?”
“Enak, Gus… Ini cocok.”
“Wah… Berarti kamu masih normal, bagus…”
“Kamu masih seneng rokok’an (merokok)?”
“Nggeh, gus.”
“Masih nikmat?”
“Masih, gus.”
“Bagus… Pokoknya masih ingat nikmanya Allah.”
“Sudah itu saja, pokoknya kamu ingat-ingat ngopi itu enak, rokok itu enak. Pokoknya harus ingat rahmatnya Allah. Jangan ingat istri minggat yang macem-macem.”
“Istrimu itu cerdas, menghindar kebangkrutan menuju yang lebih baik. Kamu harus bangga.”
“Ikut kamu tidak bahagia, kan?”
“Mboten… (tidak).”
Ikut orang tuanya bahagia, kan?”
“Nggeh…”
“Berarti istrimu rasional, bagus… Kamu harus bangga!”
“Belum kamu cerai, kan?”
“Belum.”
“Ya sudah. Hargai cerdasnya istrimu.”
Setelah itu mulai sadar. Seminggu kemudian orang tersebut datang lagi.
“Wah bagus gus solusine jenengan. Kulo sakniki mpun nikmat mpun stabil urip kulo (Wah solusi Anda baik, gus. Kehidupan saya sekarang sudah nikmat dan stabil).”
Simak sumber video pengajian ini: “Gus Baha – Disowangi Orang Frustrasi”