Berikut ini lafadz takbiran Hari Raya Idul Adha versi panjang lengkap latin dan artinya. Muslim di seluruh dunia saat ini sedang bersuka cita karena hari raya telah tiba. Selain bisa berkumpul dengan bersama keluarga tercinta, hari raya juga bertambah meriah lantaran pada malam 10 Dzulhijjah semua masjid pada malam harinya bergemuruh lantunan takbir.
Berikut lirik dan lafadz takbiran Hari Raya Idul Adha versi panjang lengkap latin dan artinya:
Latin: Allahu akbar kabiraa, walhamdulillaahi katsiiraa. Wasubhaanallaahi bukrataw wa ashiillaa.
Laa ilaaha illallallahu walaa na’budu illaa iyyaahu. Mukhlishiina lahuddiin, Walau karihal kaafiruun.
Laa ilaaha illallaahu wahdah, shodaqa wa’dah, wanashara ‘abdah, wa a’azza jundahu wahazamal ahzaaba wahdah. Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil hamd.”
Artinya: Allah Maha Besar dengan segala kebesaran. Segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji. Dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya, dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafirmembencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan ke-Esa-an-Nya. Dia dzat yang menepati janji, Dzat yang menolong hamba-Nya dan memuliakan bala tentara-Nya dan menyiksa musuh dengan ke-Esa-an-Nya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji hanya untuk Allah.
Perihal waktu kapan Takbiran Idul Adha yakni dimulai sejak waktu subuh pada hari Arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah. Sedangkan waktu takbiran berakhir saat datangnya waktu Ashar pada akhir hari Tasyrik atau tanggal 13 Dzulhijjah.
Hal itu berbeda dengan Takbir Idul Fitri yang mana waktunya dimulai dari terbenamnya matahari pada akhir bulan Ramadhan hingga menjelang imam memimpin sholat ‘Id. (Lihat kitab Fathul Qorib al-Mujib, h. 19)
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: “Dan hendaklah kamu menyempurnakan bilangan puasa dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 185)
Beberapa mufafsir Al-Qur’an menjelaskan bahwa ayat di atas berkaitan dengan takbir pada malam Idul Fitri yang mana sebelumnya didahului dengan berpuasa pada bulan Ramadhan. Hal itu kemudian diqiyaskan pada takbiran Idul Adha, hanya saja waktu pelaksanaanya yang berbeda.
Sementara itu, tidak ada hadits shahih yang menerangkan tentang perintah takbir pada hari raya. Ada beberapa hadits yang dikategorikan dhoif yang sering dirujuk yakni sabda Rasulullah saw.:
اكثروا من التكبير ليلة العيدين فانهم يهدم الذنوب هدما
“Perbanyaklah membaca takbiran pada malam hari raya karena hal dapat melebur dosa-dosa.”
زينوا اعيادكم بالتكبير
“Hiasilah hari raya kalian dengan memperbanyak membaca takbir.”
Kendati tidak ada hadits shahih tentang takbiran hari raya, mayoritas ulama sepakat bahwa hukum membaca Takbir Hari Raya pada waktu yang sudah ditentukan adalah sunnah. Melantunkan takbiran bisa dilafalkan sendiri maupun bersama-sama, baik itu di rumah, masjid, pasar, tempat kerja, saat berkendara jalan, dan lain-lain. (Lihat kitab Fathul Qorib al-Mujib, h. 19)
Demikian bacaan takbir pada Hari Raya Idul Adha. Semoga kita mendapatkan keberkahan. Amin. Wallahu a’lam. (M. Zidni Nafi’)