Beberapa penelitian menyebut sepak bola sebagai olahraga paling populer di dunia. Kepopulerannya juga menembus tembok pesantren. Para santri gemar memainkan si kulit bundar di sela-sela kesibukannya mengaji, mempelajari berbagai kitab-kitab keislaman.

Menjembatani kegemaran tersebut, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Pengurus Pusat Rabithah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) akan kembali menggelar Liga Santri Nusantara (LSN) 2019.

Perhelatan yang digelar sejak tahun 2015 lalu itu merupakan sarana silaturahmi dan komunikasi antarpesantren di tingkat daerah hingga tingkat nasional. Pelaksanaan LSN ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk penguatan jaringan konsolidasi pesantren.

LSN 2019 baru akan dimulai pada September 2019 dengan tagline “Dari Pesantren untuk Sepakbola Indonesia”. Rencananya, putaran final akan dilaksanakan pada 5-10 November 2019 di Stadion Mini Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pelaksanaan LSN 2019 ini lebih lambat dari pelaksanaan LSN pada tahun-tahun sebelumnya karena beberapa pertimbangan, di antaranya pilpres dan pileg.

RMI NU sebagai Panitia LSN 2019 meyakini bahwa LSN tidak hanya sebagai hiburan dan pesta tahunan santri dalam hal sepakbola belaka. “Tetapi dapat menjadi industri sepakbola yang menjanjikan dan mampu memberi sumbangsih di sepakbola nasional dan internasional,” ujar KH Abdul Ghafar Rozin, Ketua PP RMI NU pada pembukaan Bimbingan Teknis Liga Santri Nusantara 2019 di Hotel Lumire, Jakarta Pusata, Rabu, (11/9).

RMI NU sebagai Panitia LSN 2019 juga berharap melalui gelaran LSN ini, pesantren khususnya para santri, ikut serta dan mengambil peran dalam memerangi berbagai tantangan kebangsaan hari ini, yaitu penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan radikalisme yang mengancam disintegrasi bangsa.

LSN 2019 ini boleh diikuti oleh santri pondok pesantren yang berusia di bawah 18 tahun dan pernah mondok (mukim di pesantren) minimal tiga bulan sebelum mengikuti kompetisi LSN. Hal itu dibuktikan dengan kartu santri atau mendapat pengesahan sebagai santri dari kepengurusan PC RMI NU setempat.

LSN 2019 terdiri atas 27 regional yang mencakup 34 provinsi di seluruh Indonesia. Semua regional mulai mandiri tanpa stimulan pembiayaan.

Prestasi terbaik LSN menghasilkan M Rafli Mursalim (Top Scorer LSN 2016) yang selalu masuk Timnas Garuda U-19 sebagai striker dan kini menjadi andalan Mitra Kukar FC di Shopee Liga 2. Dua pemain jebolan LSN lainnya adalah Tri Widodo (Pemain Terbaik 2016), dan Richard Rahmad (Pemain Terbaik 2015) pernah dipanggil oleh pelatih Indra Sjafri untuk mengikuti seleksi Timnas Garuda U-19.

Leave a Response