Lirik Teks Sholawat Nahdliyah ( NU ) adalah disusun oleh KH Hasan Abdul Wafie (1923-200), salah satu pengasuh Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggi. Bacaan sholawat ini berisi sanjungan dan doa kepada Rasulullah Saw. serta terkandung syiar Islam ala Nahdlatul Ulama.

Berikut lirik Sholawat Nahdliyah lengkap dengan teks Arab, latin bahasa Indonesia dan artinya.

Allahumma shalli ‘alaa sayyidina Muhammad

Shalaatan turaghghibu wa tunasyithu

Wa tukhammisu bihal-jihaad li ihyaai

Wa i’laai diinil islaam

Wa idzhaari sya’aairihi ‘alaa thariqati

Jam’iyyati nahdlatil ‘ulamaa’

Wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallim.

Allah Allah Allah Allah….

Tsabbit wanshur ahla jam’iyyah

Jam’iyyah Nahdlatil Ulama

Li i’laa-i kalimatillah.

Artinya:

“Ya Allah bershalawatlah dan bersalamlah kepada Sayyidina Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Dengan bacaan shalawat yang membuat kami menjadi senang, rajin dan bersemangat dalam berjuang menghidupkan dan meninggikan syiar agama Islam.

Serta menampakkan syiar-syiar Islam menurut cara Jam’iyyah Nahdlatul Ulama.

Dan bershalawat dan bersalam pulalah kepada para keluarga nabi dan para sahabatnya.

Allah, Allah, Allah, Allah…

Teguhkanlah dan tolonglah seluruh warga Jam’iyyah Nahdlatul Ulama

Untuk meninggikan kalimat Allah”

KH Hasan Abdul Wafie merupakan pengarang Shalawat NU, salah satu ulama kharismatik yang cukup alim. Ia lahir di Desa Sumberayar, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Madura pada tahun 1923.

Sebagaimana dikutip dari NU Online, sejak menikah, kealiman KH Hasan Abdul Wafie semakin tampak. Beliau dikenal sangat dekat dengan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Di mata Gus Dur, Kiai Hasan merupakan salah satu dari 4 ulama kharismatik Jawa Timur yang tidak kuasa ditolak perintahnya.

Keempat ulama yang dimaksud Gus Dur adalah KH Imam Zarkasyi, Banyuwangi (wafat 2001), KH Ahmad Sofyan Miftahul Arifin, Situbondo (wafat 2012), KH Khotib Umar, Sumberwringin, Jember (wafat 2014) dan KH Hasan Abdul Wafie (wafat 2000).

Kecintaan KH Hasan Abdul Wafie kepada Nahdlatul Ulama memang luar biasa. Beliau sering menganjurkan kepada para santrinya untuk tidak bosan-bosannya berjuang demi NU, dan melarang santri agar tidak menyimpang dari NU.

Salah satu bentuk kecintaannya itu dituangkan dalam sebuah syair Arab yang diberi nama “Shalawat Nahdliyyah”. Shalawat itu berisi doa kepada Allah supaya warga NU tetap bersemangat dan berjuang menghidupkan serta meninggikan agama Islam. Selain juga menampakkan syi’ar Islam menurut cara Jam’iyyah Nahdlatul Ulama.

Demikian bacaan Shalawat Nahdliyah lengkap teks Arab dan bahasa Indonesia. Semoga melalui membaca shalawat dapat menambah cinta kita kepada baginda Nabi Muhammad Saw. Amin. Wallahu a’lam. (M. Zidni Nafi’)

Leave a Response