Lembaga Dakwah PBNU telah melaksanakan kegiatan sosialisasi Literasi Digital yang ke-12, di Kuningan Jawa Barat bertempat di aula Yayasan Madsuda, tanggal 30 September 2022. Hadir sebagai narasumber KH Achmad Ikrom (LDPBNU), Dr. H. Dian Rahmat Yanuar, M.Si Sekda Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayat, M.Si Kepala Diskom Info Kabupaten Kuningan, dan H. Jaenal Mutakin, S.pd, dan moderator saudari Okky Ayu Setyowati, Wasekjend Fatayar NU.
Dalam kesempatan diskusi KH. Achmad Ikrom menyampaikan pentingnya memanfatkan media digital sebagai aktualisasi diri dan menyampaiakan kebaikan-kebaikan. Setiap kebaikan yang dituangkan itulah disebut bagian dari kegiatan dakwah literasi. Hari ini sejak masa pandemi covid19 manusia dipaksa untuk melek digital, sekolah, kuliah, rapat dan bahkan pengajian juga dilaksanakan daring (online).
Selain itu, di era digital ini banyak sekali pengajian atau kajian keagamaan yang dijadikan konten religi untuk meraih subcriber dan follower. Umumnya, Di sanalah para pengguna medsos tidak mampu memilih mana tokoh yang dianggap otoritatif dalam menyampaikan keagamaan, dan mana yang sebenarnya hanya membuat konten sebagai lahan pekerjaan. Tidak hanya itu, muncul persoalan baru yaitu bermunculan aliran kegamaan yang radikal. Situasi semacam ini menurutnya, menjadi tanggungjawab bersama terutama kaum melenial yang telah dan sedang mendapatkan pendidikan keagamaan di sekolah, pesantren dan majlis taklim yang jelas sanad gurunya agar dapat memproduksi dan menshare konten-konten ke publik yakni konten keagamaan yang rahmatan lil alamiin.
Sebab itu, kelangsungan dakwah Islam dan kebangsaan adalah kewajiban bersama untuk menjaga dan terus membangun peradaban yang lebih baik sebagaimana kaidah almuhafadhatu ala qadimisshalih wal ahdzu bil jadidil ashlah.
Narasumber berikutnya, H. Jaenal Muttakin, Tokoh Literasi di Kabupaten Kuningan mengatakan bahwa kegiatan literasi digital ini sebuah keharusan bagi manusia yang hidup di era ini. Semua kegiatan manusia di dunia nyata sekarang juga sudah ada di dunia maya. Bahkan istilah dunia maya sendiri sudah menjadi fakta, masing-masing kita sudah mempunya alamat rumah di media sosial, baik facebook, instagram, twitter, tiktok dll.
Apa yang dianggap mustahil di era lalu seperti tampak di film-film fiksi dan kartun saat ini telah menjadi kenyataan.
Meburutnya, generasi muda di era ini tidak bisa hanya menjadi penonton dan hanya menjadi obyek. Oleh karena itu,Saya secara pribadi ia mengajak semua generasi di kabupaten Kuningan segera serius menghidupkan literasi digital.
Dr. Wahyu Hidayat, M.Si, Kepala Diskom Info Kabupaten Kuningan merasa senang sekali dengan adanya kegiatan literasi dakwah digital ini, terlebih bergandengan dengan LDPBNU. Gerakan ini sangat penting untuk menekankan pentingnya etika bermedia sosial. Generasi muda yang sangat berpeluang mendapat kemajuan dengan pemanfataan literasi digital, jangan sampai terjebak pada platform atau situs maksiat, seperti perjudian online dsb. Ia berharap pada LDPBNU untuk sering sering hadir di Kuningan untuk menyentuh semua daerah kecamatan yang ada di sini.
Secara umum sebagaimana disampaikan oleh nara sumber sebelumnya. Literasi digital ini sebuah keharusan terutama untuk generasi milenial. Hari ini nyaris semua aktivitas manusia tidak bisa terlepas dari instrumen digital termasuk aktivitas niaga yang memanfaatkan tekhnologi digital.
Selanjutmya, menurut narasumber lain yakni Dr. H. Dian Rahmat Yanuar, M.Si Sekda Kabupaten Kuningan mengatakan bahwa kegiatan ini penting sekali untuk mengedukasi bermedia sosial positif. Sebagaimana yang di sampaikan oleh Pak Kiayi.
Kita perlu menyampaikan keagamaan yang otoritatif, bersanad, jelas gurunya. Nah begitu juga dalam berbudaya bangsa. Negara Indonesia yang terdiri dari berpulau-pulau, bersuku-suku, kaya dengan bahasa daerah, dan kaya akan kesenian perlu mendapat sentuhan anak-anak muda. Dengan demikian berliterasi digital secara tidak langsung dapat mengenalkan daerahnya dari mulai kegiatan pengajian, sosial, budaya dan kebaikan-kebaikan serta kesuksenang Kuningan dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas.