IQRA.ID, Jakarta – Untuk mencari jalan keluar terkait kezaliman Israel, Palestina mengundang Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj bersama sejumlah tokoh Muslim dunia. Kiai Said sendiri menyatakan siap berbicara tentang perdamaian pada Senin 29 Juni pukul 19.00 WIB.
“Bismillahir rahmanir rahim…., pada hari Selasa tanggal 23 Juni, PBNU kedatangan tamu Dubes Palestina yang ada di Indonesia yang ada di Jakarta bernama Zuhair al-Shun, mengantarkan surat undangan dari hakim senior negara Palestina, Syekh Mahfud Al-Habbas,” kata Kiai Said di Gedung PBNU, sebagaimana dilansir oleh situs resmi NU Online pada Sabtu (29/6).
Menurut Kiai Said, Al-Habbas memintanya untuk ikut bergabung berbicara tentang perdamaian dan melawan ihtilal, pendudukan Israel yang melanggar kesepakatan PBB berkali-kali. Israel tidak menggubris dan tidak menghargai keputusan-keputusan Dewan Keamanan PBB.
“Sekarang malah Yerusalem diputuskan menjadi ibu kota Israel. Ada lagi keinginan aneksasi Tepi Barat. Coba, Tepi Barat yang kecil itu, yang sekarang haknya Palestina, terutama Partai Fattah di situ, kalau Hammas di Gaza, itu mau dicaplok juga,” katanya.
Oleh karena itu, kata Kiai Said, Syekh Mahmfud Al-Habbas mengajak beberapa tokoh dunia, berkumpul, melalui aplikasi Zoom, untuk mencari jalan keluar dari permasalahan itu.
“Saya diminta untuk ikut berbicara, diminta untuk berbicara diberi waktu 5 sampai 7 menit untuk berembuk atas nama organisasi Islam Nahdlatul Ulama,” katanya.
“Kita sudah jelas, sikap kita seperti pemerintah Indonesia sendiri yang sangat jelas, tegas, menentang pendudukan, menentang penjajahan, menentang kezaliman,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair al-Shun, meminta PBNU agar ikut terlibat menolak aksi penjajahan yang dilakukan Israel. Zuhair menerangkan, Palestina adalah negara yang sah atas kepemilikan tanah di sekitaran Masjid Al-Aqsa.
“Kami mengundang Kiai Said jadi pembicara perdamaian sekaligus mendorong ikut serta menolak penjajahan. Kita, Palestina, pemilik sah tanah tanah para nabi tanah yang disucikan. Kita semua sepakat terhadap itu,” kata Zuhair kepada para wartawan, 23 Juni lalu.
Atas berbagai serangan yang terjadi, lanjutnya, masyarakat Palestina merasa terancam dan terguncang. Dia memohon doa dan dukungan umat Islam Indonesia agar negaranya diberikan kekuatan dan keselamatan. (Abdullah Alawi/Alhafiz Kurniawan/NU Online)