IQRA.ID – Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sudan mengadakan pembukaan Hari Santri Nasional tahun 2019 di Wisma PCINU Sudan, Khartoum pada hari Senin (07/10). Acara ini diadakan sebagai wujud peringatan peran kiai dan santri untuk negara Indonesia.
Acara yang dilaksanakan sore hari itu dimulai dengan pembacaan salawat oleh Jam’iyyah Syifaul Qulub (JSQ) PCINU Sudan dan pembacaan ayat suci Alquran.
Muhammad Hilmi Yusuf At-Tamimi selaku ketua panitia dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan Hari Santri Nasional merupakan agenda tahunan PCINU Sudan.
“Peringatan Hari Santri Nasional merupakan agenda tahunan PCINU Sudan yang mana sudah selayaknya bagi kaum santri untuk memperingatinya. Pada tahun ini kita mengangkat tema Santri Dunia untuk Indonesia Lebih Damai,” terangnya.
“Semoga dengan adanya peringatan Hari Santri Nasional ini kita bisa lebih menghargai jasa kiai dan santri dalam menjaga kedaulatan Republik Indonesia,” lanjutnya.
Eri Prasetyanto selaku Ketua Tanfidziyah PCINU Sudan dalam kesempatan ini menyatakan betapa pentingnya Hari Santri Nasional diperingati dan juga beliau menyampaikan pesan singkat kepada kaum santri di zaman sekarang.
“Jika ada Hari Santri itu berarti terdapat hubungan antara santri dan negara. Pentingnya memperingati Hari Santri adalah untuk mengingat peran santri dan kiai untuk Indonesia. Resolusi Jihad yang dikemukakan pada tanggal 22 Oktober lah yang menjadi awal terjadinya perang 10 November di Surabaya. Jadi tanggal 22 Oktober adalah Hari Santri dan 10 November adalah Hari Pahlawan,” terangnya.
Baca selengkapnya di PCINUSUDAN.COM