Variabel kedua yang dapat digunakan sebagai standar dalam menganalisis prinsip-prinsip kesetaraan gender, menurut Nasar, adalah kenyataan bahwa laki-laki dan perempuan
Gaya bicaranya datar, diksi yang dipilihpun begitu hati-hati. Tiap kata seperti sudah melewati tahap koreksi. Intonasi ketika bicara apa adanya,
Gaya bicaranya datar, diksi yang dipilihpun begitu hati-hati. Tiap kata seperti sudah melewati tahap koreksi. Intonasi ketika bicara apa adanya,
Agama (dīn) dan beragama (tadayyun) adalah dua dimensi yang terintegrasi. Agama merupakan seperangkat keyakinan dan amalan yang bersumber dari wahyu–yang