Berdoa untuk orang yang meninggal merupakan sebuah amalan yang sudah lumrah bagi orang beragama. Apalagi manakala ada saudara, teman, tetangga, atau guru sekitar kita yang kembali menghadapi Sang Pencipta.

Sebagai umat Islam, bagaimana sebenarnya doa yang Nabi Muhammad Saw. ajarkan serta apa saja hikmah mendoakan orang yang sudah meninggal?

Secara umum Allah Swt.memerintahkan kita untuk berdoa kepada-Nya sebagaimana keterangan Al-Qur’an dalam surat Ghafir:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

“Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.’” (QS. Ghafir: 60)

Ayat ini secara jelas mengatakan bahwa Allah memerintahkan untuk memanjatkan doa, sebab Allah nanti yang akan mengabulkannya.

عَنْ عَلِيٍّ مَرْفُوْعًا مَنْ مَرَّ عَلَى الْمَقَابِرِ وَقَرَأَ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ إِحْدَى عَشْرَةَ مَرَّةً ثُمَّ وَهَبَ أَجْرَهُ لِلْأَمْوَاتِ أُعْطِىَ مِنَ الْأَجْرِ بِعَدَدِ الْأَمْوَاتِ

Dari Ali Ra. secara marfu’, ‘Barang siapa melewati pemakaman kemudian ia membaca surah al-Ikhlas sebanyak 11 kali yang pahalanya diberikan kepada semua orang yang meninggal dunia di pemakaman itu, maka ia mendapat pahala sebanyak jumlah orang yang dimakamkan di pemakaman tersebut.” (Muhammad Abdur Rahman al-Mubarakfuri, Tuhfat al-Ahwadzi bi Syarhi Jami’ at-Turmudzi, Juz 6, h. 358)

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

 “Dari Abu Hurairah Ra. bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw. pernah bersabda, ‘Ketika manusia meninggal dunia, maka terputuslah amal perbuatannya kecuali tiga hal. Yakni, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakan orang tuanya’.”  (Muslim bin al-Hajjaj an-Naisaburi, Shahih Muslim, juz 5, h. 73)

Dua hadis ini berisi tentang anjuran untuk mendoakan orang yang sudah meninggal. Hal itu berarti mendoakan orang yang sudah mati tidaklah larangan Islam, justru merupakan anjuran.

Berkenaan doa untuk orang yang sudah meninggal (laki-laki dan perempuan), berikut ini doa sesuai sunnah ajaran dari Rasulullah Saw. yang bersumber dari kitab Shahih Muslim (juz 3, h. 59):

Allahummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu, waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal baradi wa naqqihi minal khathaayaa kamaa naqqaitats tsaubal abyadha minad danaas, wa abdilhu daaran khairam min daarihi, wa ahlan khairam min ahlihi, wa zawjan khairam min zawjihi, wa ad-khilkhul jannata, wa a’idz-hu min ‘adzaabil qabri wa ‘adzaabin naar.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah ia, kasihilah ia, berilah ia kekuatan, maafkanlah ia. Dan tempatkanlah pada tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan ia dengan air salju dan air es. Bersihkan ia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran. Berilah ganti rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia). Berilah ganti keluarga (atau istri di surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan ia ke surga, jagalah ia dari siksa kubur dan neraka.” (HR. Muslim)

Doa untuk Orang Meninggal Laki-laki

 

Allahummaghfirlahaa warhamhaa wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa wa akrim nuzulahaa, wa wassi’ madkhalahaa, waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal baradi wa naqqihaa minal khathaayaa kamaa naqqaitats tsaubal abyadha minad danaas. Wa abdilhu daaran khairam min daarihaa, wa ahlan khairam min ahlihaa, wa zawjan khairam min zawjihaa. Wa ad-khilkhal jannata, wa a’idz-haa min ‘adzaabil qabri wa ‘adzaabin naar.

Artinya: ”Ya Allah, ampunilah ia, kasihilah ia, berilah ia kekuatan, maafkanlah ia, dan tempatkanlah pada tempat yang mulia (surga). Luaskan kuburannya, mandikan ia dengan air salju dan air es. Bersihkan ia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran. Berilah ganti rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia). Berilah ganti keluarga (atau istri di surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan ia ke surga. Jagalah ia dari siksa kubur dan neraka.”

Doa untuk Orang Meninggal Perempuan

Mendoakan orang yang sudah meninggal memiliki hikmah yang agung. Selain membantu almarhum, juga berimbas kepada orang yang mendoakan. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Saw. dalam kitab Shahih Muslim (juz, 8 h. 86) sebagai berikut:

مَنْ دَعَا لأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ

Artinya: “Barang siapa yang mendoakan saudaranya (orang lain) secara ghaib apalagi orangnya sudah meninggal, maka malaikat membisiki doa (amiin) untuk kita juga. (HR. Muslim)

Imam al-Hisni, as-Shan’ani serta Abu Ibrahim dalam kitabnya at-Tanwir Syarh al-Jami’ as-Shagir mengomentari hadis di atas. Mereka mengatakan redaksi mendoakan saudara itu berlaku baik ia masih hidup atau sudah meninggal. (at-Tanwir Syarh al-Jami’ as-Shagir, juz, 10 h. 216)

Jadi, demikianlah doa untuk orang yang meninggal dunia sebagaimana ajaran Nabi beserta hikmah-hikmahnya. Semoga bermanfaat, wallahu a’lam. (Riski Maulana Fadli)

Leave a Response