Pada suatu hari ada orang yang melapor kepada Khalifah Harun Ar-Rasyid tentang pria Arab yang dalam sehari menalak lima perempuan. Khalifah terkejut, “Loh, kok bisa? Bukankah seorang pria hanya boleh mengawini maksimal empat perempuan?”

Orang itu menjawab,”Pria itu memilki empat istri, tetapi sayang berperangai buruk, Paduka. Suatu ketika, pria itu pulang ke rumahnya dan mendapati keempat istrinya bertengkar sengit.

”Sampai kapan kalian akan terus bertengkar?” bentak pria itu. Lalu ia menunjuk salah satu dari mereka dan berkata, ”Ini pasti karena ulahmu. Pergi! Kau kutalak!” Yang lain berkata, ”Kau terlalu sembrono! Seharusnya kau memberi peringatanlah gitu.”

”Baiklah. Kalau begitu, kau juga kutalak!” Kata pria Arab tersebut.

Yang ketiga tak mau kalah, ”Dasar brengsek! Demi Allah, mereka berdua sangat baik dan sangat patuh kepadamu.”

Pria Arab itu malah menjawab, ”Kau juga kutalak, dasar pembangkang!”

Dan yang keempat—perempuan dari Bani Hilal—lebih sengit lagi mengatakan, ”Hatimu benar-benar error sehingga kau tak bisa mendidik istri-istrimu kecuali dengan talak.”

Pria Arab itu menjawab, ”Kau pun juga aku talak!”

Kejadian ini didengar oleh seorang perempuan yang tak lain adalah tetangga dekatnya. Perempuan itu berkata, ”Sumpah deh, belum pernah ada cerita orang Arab saat menghadapi masalah seperti yang kamu alami ini kemudian menalak seluruh istrinya sekaligus.”

Pria Arab itu justru menjawab, ”Dan kau si cerewet yang menyebalkan, juga aku talak jika suamimu setuju.”

Dari dalam rumah, suaminya menjawab, ”Hiii, iya, iya, aku setuju …”

Disarikan dari kitab Alf Qishshah Wa Qishshah karya Hani Al-Hajj

 

Leave a Response