Selama ini umat Islam yang belajar sering berdiskusi tentang pengertian iman kepada Allah beserta dalilnya. Maka, Artikel ini akan menjelaskan mengenai pembahasan kajian rukun iman yang pertama itu.

Rukun enam itu semuanya adalah iman kepada Allah, malaikat-malaikat Allah, kitab-kitab Allah, rasul-rasul, hari akhir dan takdir baik dan buruk (qadha dan qadar) itu dari Allah SWT. Untuk artikel ini, akan fokus membahas poin yang pertama.

Bila kita bertanya tentang dalil beriman kepada Allah, tentunya Al-Qur’an telah menyebutkan tentang wujud dan keberadaan Allah. Karena Dia-lah Tuhan yang menciptakan segala yang ada di alam semesta ini.

Setidaknya ada tiga ayat yang bisa menjadi dalil atau dasar iman kepada Allah:

1. Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 136:

“Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.”

2. Al-Qur’an Surat Al-Qashash ayat 30:

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”

3. Al-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 22:

Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.

Mendengar kalimat beriman kepada Allah sudah tidak asing lagi bagi telinga kita. Akan tetapi, poin yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara beriman kepada Allah? Nah, untuk menjawab pertanyaan ini, Syekh Muhammad bin Thahir al-Jazairi sudah membahasnya dalam kitab Jawahirul kalamiyah.

Menurut Syekh Muhammad bin Thahir al-Jazairi, cara beriman kepada Allah itu ada dua, yakni secara global dan terperinci. Bila secara global, cara beriman kepada Allah dengan cara kita meyakini bahwa Allah memiliki semua sifat kesempurnaan dan suci dari sifat-sifat kekurangan.

Bila secara terperinci, cara beriman kepada Allah adalah dengan cara kita meyakini bahwa Allah memiliki dua puluh sifat wajib (menurut sebagian ulama terdapat 13 sifat wajib). Yang mana pembahasan sifat-sifat wajib ini akan kita bahas pada poin berikutnya.

Pembahasan selanjutnya artikel pengertian iman kepada Allah beserta dalilnya adalah tentang sifat-sifat Allah. Dalam ilmu tauhid, Allah SWT. memiliki sifat wajib, mustahil dan jaiz. Sifat wajib adalah sifat yang pasti Allah miliki. Sedangkan sifat mustahil adalah sifat kebalikan dari sifat wajib. sedangkan sifat jaiz adalah sifat atau hak prerogatif Allah itu sendiri.

Dalam sifat wajib, Allah itu memiliki dua puluh sifat. Menurut ulama Maturidiyah, Allah memiliki tiga belas sifat wajib. Dalam artikel ini,  kita akan membahas dua puluh sifat wajib beserta sifat mustahil bagi Allah. Tiga belas sifat wajib dan mustahil itu adalah :

Dengan demikian, sifat mustahil bagi Allah juga ada dua puluh. Yang pada hakikatnya, sifat ini merupakan lawan dari sifat wajib Allah. Yang tentunya dapat kita pastikan sifat-sifat ini  mustahil ada pada Allah yang maha suci.

Pengertian iman kepada Allah

Sedangkan sifat jaiz Allah SWT. adalah hak prerogatif Allah untuk melakukan segala sesuatu atau tidak melakukannya. Dalam bahasa arabnya seperti ini:

Fi’lu kulli mumkinin awtarkuhu.

Artinya: “Mengerjakan segala sesuatu yang mungkin atau meninggalkannya.”

Sedangkam Syekh Thahir Al-Jazairy dalam kitabnya Jawahirul Kalamiyah mengatakan bahwa sifat jaiz bagi Allah sebagaimana berikut:

Sifat Jaiz bagi Allah Swt. adalah melakukan hal-hal yang mungkin dan (atau) meninggalkannya, seperti dijadikannya manusia itu kaya atau miskin, sehat atau sakit, dan lain sebagainya.

Pembahasan artikel pengertian iman kepada Allah beserta dalilnya selanjutnya adalah tentang hikmah beriman kepada Allah. Karena beriman kepada-Nya itu termasuk salah salah satu rukun iman, maka mempelajarinya adalah kewajiban. Lalu, apa saja hikmah yang bisa kita dapatkan dari beriman kepada Allah ini?

Ada beberapa poin yang bisa penulis sampaikan pada kesempatan kali ini :

Mungkin cukup sekian artikel tentang pengertian iman kepada Allah beserta dalilnya, sifat-sifatnya, cara beriman hingga hikmah beriman pada-Nya. Semoga kita semua dapat mengamalkannya. Amiin.

Leave a Response