Perkembangan teknologi menjadi salah satu faktor mengapa sekarang kajian tentang populasi dan karakter manusia dibedakan menjadi beberapa generasi. Sebagaimana temuan Alvara Research Center dalam Indonesia Millennial Report 2020 melaporkan tentang perbedaan milenial, Gen Z, Gen X, Baby Boomer.
“Generasi Milenial” adalah generasi yang lahir 1981-1997. Mereka mempunyai adik bernama “Gen Z” yang lahir 1998 hingga 2010, artinya mereka saat ini berusia 9-21 tahun yang mana mereka saat ini di Indonesia tumbuh secara pesat.
Menurut BPS jumlah Gen Z saat ini berjumlah 29,23% (BPS, 2017). Bandingkan dengan generasi milenial yang berjumlah 33,75% dan Gen X yang berjumlah 25,74%.
Adapun mereka yang lahir pada rentang tahun 1965-1980 disebut sebagai Gen X. Generasi inilah yang kebanyakan melahirkan Generasi Milenial maupun Gen Z. Adapun Gen X rata-rata merupakan anak dari Generasi Baby Boomer yang lahir pada tahun 1944 hingga 1964.
Perilaku dan Obrolan Generasi
Alvara menemukan sembilan perilaku utama Generasi Milenial Indonesia, yaitu kecanduan Internet, loyalitas rendah, cashless, kerja cerdas dan cepat, multitasking, suka jalan-jalan, cuek dengan politik, suka berbagi, dan yang terakhir kepemilikan terhadap barang rendah.
Gen Z dan Younger Millennial (milenial yang lebih muda) ketika berkumpul bersama teman-teman ternyata mereka banyak berbincang-bincang soal musik, teknologi, pendidikan, olahraga, dan film. Sementara itu untuk generasi yang lebih tua, Older Millennial (milenial yang lebih tua) dan Gen X lebih banyak membicarakan topik-topik yang lebih serius, seperti sosial politik, ekonomi, budaya, dan agama.
Selamat Datang Generasi Alpha
Belum selesai dengan kajian tentang Generasi Milenial maupun Gen Z, belakangan ini Gen Z mempunyai adik yang bernama “Generasi Alpha”. Hasil laporan penelitian dari lembaga sosial Australia McCrindle melaporkan bahwa Generasi Alpha merupakan anak-anak yang lahir tahun 2010 ke atas yang mana pada tahun 2020 usia tertinggi mereka ialah 10 tahun.
Setiap minggu, angka kelahiran Generasi Alpha mencapai 2,8 juta di seluruh dunia. Beberapa hasil studi sementara ini menyimpulkan bahwa mereka ini bukan generasi yang kecanduan terhadap teknologi, tidak seperti orang tua mereka (generasi milenial) yang termasuk generasi yang kecanduan terhadap teknologi digital.