Khadijah Bint Suhnun adalah perempuan ulama yang tidak menikah. Tidak ada penjelasan dari dirinya sendiri, mengapa ia tidak menikah sepanjang hidupnya. Seperti pada umumnya tokoh besar yang memilih tidak menikah, ia tampaknya lebih terpikat pada kerja-kerja intelektual, menyebarkan ilmu pengetahuan, dan melakukan advokasi-advokasi kemanusiaan.
Seorang pengagum Khadijah Bint Suhnun, Ala Ghaul, menulis puisi dan memposting di facebooknya, pada hari Senin, 27-07-1403 H. Saya mengutipkan sebagian dari puisi itu di sini:
هذي أنا و يَقولُ عاشقُكِ الكثير فما تَرَيْنَ يقولُ قد:
مَاتَتْ بَتُّولاً لم تُرِدْ زوجاً و عَاشتْ كَيْ تقومَ عَلَى رِعايةِ دِينِهَا
وَ تَمَسَّكَتْ بِعَفَافِهَا وَ نَقَاءِ صُورَتِهَا وَ هَذا مَا رَوَاهُ الكاتبون و من تناقلَ ما لديها من خصالٍ لم تكنْ موجودةً في كلِّ نسوانِ المدينةِ
يَأْتِيهَا النِّساءُ لِكَي تَرَى فِي أَمْرِهِنَّ وَ لَمْ تخيِّبْ ظنَّ مَنْ سَارُوا إِلَيْهَا كَيْ تُشِيرِ بِرَأْيِهَا فِي مُعَضَّلاَتٍ حلُّها كم غيرَ الأوضاعَ في تلكَ المدينةِ
يا خديجةُ أنتِ فَضَّلْتِ الحياةَ على الزَّوَاجِ وَ فيكِ أَوصَافُ النِّسَاءِ العَابِدَاتِ
و فيكِ سِحرُ القيروانِ و سَاحِلُ الْبَحرِ الجميلِ
دُفِنَتْ بجانبِ أهلِها و يَزُورُها
مَنْ كَانَ يَعْرِفُ سِيرةَ الطُّهْرِ الَّتي مَاتَتْ عَلَيهَا
Ini, aku yang bicara
Betapa banyak laki-laki merinduimu,
tetapi kau acuh saja
dia yang merinduimu
Ini, aku yang bicara
Dia mati sendiri, tak mau kawin
Dia memilih menjaga agama
Menjaga diri
Itu kata banyak orang
Tak ada di kota ini perempuan sepertimu
Perempuan-perempuan kota datang kepadanya
Bertanya dan mengadu nasibnya
Dan mereka pulang dengan riang
O, Khadijah
Kau lebih memilih hidup menyepi, sendiri
Ketimbang bersama suami
Pribadimu wakil perempuan-perempuan yang tekun ibadah
Kaulah pesona Qairawan dan pantai lautan yang indah
Saat pulang, kau dibaringkan di samping ayahmu
Dan mereka yang mengenal kesucian pribadimu
Menziarahimu.