Pagi ini hujan lebat mengguyur
kembali tidur bagi yang lembur
suara gemericik air menyanggah panca indraku
di sela semilir angin menusuk
ingatanku kembali padamu; kita bukan lagi siapa siapa
ini takdir
ini bukan hendakku hendakmu
sebab kita masih ingin sama sama
jarak jadi pembatas antaraku antaramu
kau yang di sana
air hujan ini petanda air mataku
menangisi rasa yang tak rela bermuara ke mana pun selainmu
hanya doa tanpa ikhtiar
pasrah pada Sang Mahakuasa