Syekh Sudais: Masjidil Haram & Masjid Nabawi Paling Sehat dari Infeksi Virus
IQRA.ID – Pihak berwenang Arab Saudi menjelaskan pada Rabu (3/2) bahwa tidak ada kasus Covid-19 yang tercatat sejak dimulainya pandemi di antara jamaah di Masjidil Haram Makkah dan Masjid Nabawi Madinah.
Kepala Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci, Syekh Abdulrahman As-Sudais, mengatakan hal ini dapat terjadi karena tindakan pencegahan yang telah dilakukan dan terus ditingkatkan seiring dengan berlanjutnya krisis kesehatan.
Syekh Al-Sudais menyoroti layanan yang telah diberikan untuk mengurangi risiko kesehatan di masjid, situs suci umat Islam, serta upaya arahan, ilmiah, informasi, teknis, sosial dan sukarela, yang ditingkatkan Kepresidenan.
“Hal ini membuat dua masjid suci itu menjadi tempat yang paling sehat dan sesuai untuk pengendalian infeksi di dunia,” katanya dilansir dari Arab News, Kamis (4/2), sebagaimana dikutip dari Situs Ihram.
Dia menambahkan, bahwa setiap orang harus terus mematuhi semua tindakan pencegahan, dan mengabaikan rumor yang tidak berdasar.
Menteri Haji dan Umroh, Mohammed Saleh Benten mengatakan bahwa berkat upaya bersama dari lembaga pemerintah dan swasta, Arab Saudi telah mampu mengatasi pandemi dengan baik. Arab Saudi juga telah mengerahkan semua energi dan kemampuannya untuk mengabdi kepada Islam, Muslim dan semua orang yang ingin datang ke Kerajaan.
Menurut Mohammed Saleh, kementerian sejak awal pandemi telah memfasilitasi umrah untuk lebih dari 100 ribu jamaah di Madinah dan lebih dari 600 ribu di Makkah, meskipun terjadi krisis kesehatan dan penutupan sementara kedua masjid. Kementerian Haji dan Umroh juga mengembangkan rencana eksekutif untuk memungkinkan haji tahunan berlangsung tahun lalu dalam skala terbatas.
“Kami berharap untuk tidak melihat keramaian acak yang biasa terjadi pada tahun-tahun sebelumnya di situs suci,” katanya.
Tahun ini, kata Mohammed Saleh, akan ada standar khusus yang ditetapkan bagi jamaah di Makkah dan Madinah, termasuk untuk mereka yang melakukan umrah maupun haji.
Sementara itu, para imam di masjid-masjid di berbagai wilayah di Kerajaan mengatakan mereka akan menggunakan khutbah Jumat ini untuk menyoroti perlunya semua orang mematuhi tindakan pencegahan dan protokol kesehatan Covid-19, dan untuk memberikan pendidikan dan bimbingan tentang ancaman dan bahaya virus.